YOGYAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dinobatkan menerima penghargaan Merdeka Belajar dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Penghargaan tersebut diberikan dalam puncak acara peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dipusatkan di Yogyakarta, Minggu – Senin (28-29/5/2023).
Bupati Paulus memaknai penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap berbagai upya yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manysia (SDM) di Sumba Tengah. “Pemerintah Pusat mencatat bahwa PIP yang diberikan dengan jumlah penerima sangat terbatas untuk jenjang SD-SMP tetapi kita tambahkan melalui Program Beasiswa Abadi dengan syarat yang sama dengan Program PIP. Hanya ada tambahan untuk Beasiswa Abadi adalah surat keterangan miskin yang direkomendasi oleh para pemimpin agama seperti Pendeta, Pastor dan Alim Ulama,” sebut Bupati Paulus yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Senin (29/5/2023).
Bupati Paulus menyebut, kedepannya Pemda Sumba Tengah akan terus melanjutkan Program Beasiswa Abadi karena tepat sasaran dan sangat membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan. “Beasiswa Abadi ini kita bersinergi dan memperkuat program PIP dari Pemerintah Pusat,” katanya yang didampingi Kadis PPO Sumba Tengah, Bernad B. Gela.
Untuk diketahui, Peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei merupakan momentum untuk mengenang jasa- jasa Ki Hadjar Dewantara bagi dunia pendidikan Indonesia. Falsafah dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara merupakan landasan yang mendasari terobosan Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dalam tiga tahun terakhir, Kemendikbudristek telah meluncurkan 24 (dua puluh empat) episode Merdeka Belajar yang berfokus pada
transformasi sistem pendidikan Indonesia khususnya pada aspek pembelajaran, pendanaan, dan pengelolaan.
Upaya transformasi sistem pendidikan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul.
Beberapa capaian besar yang telah diwujudkan dengan Merdeka Belajar antara lain meliputi pengangkatan 544.292 guru honorer sebagai ASN PPPK dari total 1,2 juta guru honorer dalam jangka waktu dua tahun
terakhir; pelaksanaan program-program belajar di luar kampus yang telah diikuti oleh lebih dari 476.000 mahasiswa perguruan tinggi akademik dan vokasi; implementasi Kurikulum Merdeka secara sukarela oleh
306.995 dari total 443.001 satuan pendidikan; serta digitalisasi pendidikan melalui pemanfaatan platform Merdeka Mengajar oleh lebih dari 2,6 juta dari total 3,3 juta guru di seluruh Indonesia.
Mengingat perjalanan dan capaian dari gerakan Merdeka Belajar, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini, Kemendikbudristek menetapkan bulan Mei 2023 sebagai Bulan Merdeka Belajar
dengan mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Bulan Merdeka Belajar dimeriahkan dengan beragam kegiatan salah satunya yaitu puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional
yang diselenggarakan pada 28–29 Mei di Yogyakarta dengan agenda kegiatan Karnaval Merdeka Belajar, ziarah makam Ki Hajar Dewantara, dan pemberian anugerah.
Dari NTT, selain Kabupaten Sumba Tengah, penghargaan yang sama diberikan kepada Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, Timor Tengah Selatan, Lembata dan Kabupaten Kupang.***Laurens Leba Tukan
