Kelas di Atas Ombak

161
Wapres Gibran Rakabuming Raka didampingi Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma dan Kepala SMKS Maritim Nusantara Kupang Jecica Sodakain ketika berkunjung ke sekolah itu, Rabu (7/5/2025). Foto: BPMI

Wapres Gibran menjajal laut NTT dari bangku SMKS Maritim Nusantara Kupang yang serba terbatas. Sinergi pusat-daerah digenjot demi lahirkan pelaut andal dari Timur Indonesia.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Langkah kaki Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terhenti sejenak di depan ruang simulasi kapal. Di dalamnya, para siswa berseragam putih dan biru tua tengah memperagakan manuver kapal niaga dalam layar digital seadanya. Tak ada kemudi asli, tak ada layar radar. Fasilitas itu seadanya, namun semangat para siswa tak terlihat surut. “Simulatornya nanti kita bantu, ya,” ujar Gibran sambil menepuk pundak seorang siswa.

Hari itu, Rabu (7/5/2025), SMKS Maritim Nusantara Kupang, sebuah sekolah vokasi pelayaran di Jalan Nusantara, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, mendadak jadi panggung pendidikan nasional. Didampingi Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma, Gibran datang membawa pesan penting dari Istana: pendidikan harus relevan dengan kekuatan lokal.

“Kita ingin pendidikan vokasi maritim di NTT tak hanya bertahan, tapi jadi unggulan nasional,” kata Gibran kepada para guru dan siswa. “Ini salah satu pilar utama pembangunan SDM di Indonesia Timur.”

Kepala SMKS Maritim, Jesica S. Sodakain, menyambut hangat kehadiran orang nomor dua di republik ini. Ia menyebut kunjungan ini bukan sekadar seremonial, melainkan harapan baru untuk menjembatani kebutuhan sekolah dengan dukungan pemerintah. “Beliau melihat langsung kelas kami, fasilitas kami, dan menyemangati siswa. Ini luar biasa,” kata Jesica.

Tak sekadar meninjau, Gibran juga mendengar langsung kekurangan sekolah, terutama soal alat praktik seperti simulator Kapal Nautika dan Kapal Teknik. Sarana ini krusial untuk penerbitan ijazah laut yang diakui industri pelayaran. “Kalau ini tidak dilengkapi, anak-anak kami sulit bersaing,” ujar Jesica.

Gibran menjanjikan akan mendorong sinergi antara kementerian, terutama Kementerian Pendidikan dan Kementerian Perhubungan, untuk mempercepat pemenuhan sarana prasarana. “Kita akan cocokkan kebutuhan industri dengan pendidikan,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa setiap siswa, tanpa terkecuali, harus punya akses pendidikan berkualitas—terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Kunjungan ini juga menggaungkan kembali komitmen pemerintah Prabowo-Gibran untuk membangun pendidikan yang menyatu dengan kekuatan lokal. Seperti yang disampaikan Gibran dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional beberapa hari sebelumnya, “Materi pendidikan harus selaras dengan potensi daerah.”

Di NTT, itu berarti laut. Dan di SMKS Maritim Nusantara, laut itu mulai dipelajari dari bangku sekolah.*/)BPMI & Biro AdmPimNTT/laurens leba tukan

Center Align Buttons in Bootstrap