LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Flores Timur, Jeny Selfiana, SE melantik Panitia Ajudikasi dan Satuan Tugas Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Kantor Pertanahan Kabupaten Flores Timur Tahun Anggaran 2024.
Pelantikan berlangsung di Aula Kantor Bupati Kabupaten Flores Timur, Kelurahan Pukentobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka, Kamis (18/1/2024.
Jeny Selfiana mengatakan program ini sudah berjalan sejak tahun 2017. Saat itu masih disebut PRONA, sebelum diganti jadi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Menurut dia, program PTSL sangat memudahkan pemerintah untuk bisa mengakses atau mendapat informasi terkait bidang-bidang tanah masyarakat di masing-masing desa.
“Dari tahun ke tahun, mengalami peningkatan target, dan sampai tahun 2025 itu sudah harus kita capai semua bidang – bidang tanah,” ungkap Jeny Selfiana.
Dia menjelaskan, sejak menjabat Kepala Kantor Pertanahan Flores Timur, tahun 2022 target mencapai 3000 tempat yang sudah dilakukan pengukuran di lapangan, namun tidak didukung oleh masyarakat.
“Sehingga target belum tercapa, karena masih sekitar 100 lebih yang belum diukur, karena kurangnya partisipasi dari masyarakat,” ungkapnya.
“Sudah di ukur untuk melengkapi data yuridis saja tidak bisa. itu akan berdampak pada kemudian hari, karena ini sudah berjalan dan sudah bisa kita ucapkan,” tambah Jeny.
Murutnya, cetakan sertifikat juga akan dibiayai secara mandiri, karena tidak ada lagi anggaran. “Jadi kita gunakan kesempatan ini secara baik, dan di tahun 2023 kita mencapai angka 4350 ya tertinggi se-NTT,” ungkapnya.
Sejak awal tahun 2023, kata dia, pelaksanaan kegiatan diawali dengan pemotretan udara di wilayah-wilayah yang termasuk dalam proyek PTSL.
Pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pemotretan ini telah melakukan pengambilan gambar dari atas, fokus pada wilayah PSTL dan tanah suku.
“Hasil pemotretan ini akan diintegrasikan dengan data lapangan yang dikumpulkan oleh tim, menciptakan gambaran komprehensif mengenai 30 desa yang terlibat dalam proyek,” jelasnya.
Untuk memastikan keamanan jalur penerbangan pasca erupsi Gunung Lewotobi, pihak berwenang telah mengajukan izin kepada Dinas Perhubungan. Lokasi yang melibatkan PTSL, termasuk daerah terdampak, menuntut pengukuran lapangan yang akurat.
“Pengukuran akan dilakukan dengan memperhatikan kondisi sesuai dengan foto udara, namun kerjasama dari kepala desa sangat diperlukan,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, 30 kepala desa baru dilantik untuk bekerja sama dengan BPN. Meskipun persiapan sudah dimulai, masih dibutuhkan kerjasama lebih intensif dari kepala desa agar program ini dapat berjalan lancar di desa-desa yang telah siap.
“Untuk mempercepat proses, pengambilan data yuridis menjadi prioritas utama. Tim yang sudah disepakati akan memisahkan tugas di antara tiga sektor, namun diperlukan kerjasama penuh dari kepala desa untuk mendukung kesuksesan program ini,” terangnya.
Dia menyebut, di tahun 2024, target ambisius sebanyak 9000 telah ditetapkan, dengan melibatkan petugas terampil dan peralatan yang memadai. Kerjasama dan koordinasi menjadi kunci kesuksesan.
“Konsultasi terkait strategi dan implementasi menjadi langkah penting puntuk menyelesaikan hal-hal yang masih kurang agar dapat diberikan kepada teman-teman sebelum bulan Juni,” terangnya.
Partisipasi aktif dalam pelaksanaan adalah esensial, dan kerja keras bersama diperlukan untuk mencapai hasil optimal. Para petugas yang sudah diangkat sumpah harus yakin bahwa kontribusi mereka akan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Meskipun tidak semua desa mendapat kesempatan, program ini dianggap strategis secara nasional oleh Bapak Presiden Jokowi,” tandasnya.
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi, yang diwakili Plt. Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra, Drs. Badaruddin, menegaskan komitmen kuat terhadap Program PTSL sebagai tugas negara yang harus dilaksanakan dengan baik.
“Karena program ini memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Flores Timur,” ungkapnya.
Dia menyebut pengambilan sumpah panitia Adjudikasi dan Satuan Tugas PTSL dipandang sebagai amanah dari Peraturan Menteri ATR/BPN untuk membantu masyarakat memperoleh legalitas kepemilikan tanah.
“Untuk tahun 2024, program ini akan menjangkau 9000 bidang di 30 lokasi di 10 Kecamatan,” terangnya.
Badaruddin optimistis bahwa kesuksesan Program PTSL akan membawa kesejahteraan masyarakat, mengingat sertifikasi tanah memberikan kekuatan hukum yang signifikan atas hak milik tanah.
Ia juga mengapresiasi kegiatan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Flores Timur serta memberikan penghargaan atas pelantikan dan pengambilan sumpah Adjudikasi PTSL.
“Saya berharap Tim Satgas Adjudis bisa bekerja keras secara profesional, menjaga integritas, dan menghindari pelanggaran hukum,” ungkapnya.
Badaruddin mengajak Badan Pertanahan Nasional dan aparatur desa untuk mengawal realisasi PTSL secara baik dan bersih dari potensi masalah.*/ML/EK/SI