Mulut Seribu Tak Hanya Labirin, Menteri Trenggono dan Gubernur Laiskodat Penen Ratusan Kilogram Lobster

135
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono, ketika melakukan panen 204 kg atau sebanyak 289 ekor lobster di Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao, Rabu (7/6/2023). Foto:TimMediaVBL

ROTENDAO,SELATANINDONESIA.COM – Mulut Seribu di Desa Pukuafu, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao tidak hanya dikenal sebagai obyek wisata andalan di Selatan NKRI. Gugusan pulau dan karang yang berhimpitan dengan selat-selat sempit yang menakjubkan itu kini pula menjadi pusat budidaya lobster.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono, berkesempatan melakukan panen 204 kg atau sebanyak 289 ekor lobster di Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao, Rabu (7/6/2023). Turut hadir Dirjen Perikanan Budidaya KKP Dr. TB. Haeru Rahayu, dan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Laksda TNI Adin Nurawaluddin

Hasil panen lobster sebelumnya, sempat menjadi suplai kebutuhan para tamu negara asling dalam KTT ASEAN 2023 bulan Mei di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. “Targetnya pada bulan Oktober 2023 sudah bisa memproduksi rutin sebesar 500 kg/bulan,” sebut Gubernur Laiskodat.

Dikatakan Gubernur Laiskodat, masih ada beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi. “Tapi tadi langsung ditindaklanjuti oleh Pak Menteri dan jajaran, antara lain kendala kesulitan mendapatkan indukan (broodstock) dari pakan unggulan Portuguese oyster. Pak Menteri langsung menginstruksikan kepada Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang Pak Aris Widagdo untuk mengembangkan breeding Portuguese Oyster, karena riset paling murah itu ada di Pendidikan, dimana indukannya nanti didapatkan dari Dirjen Perikanan Budidaya KKP,” ujar Gubernur Laiskodat.

Tidak hanya itu, Menteri Trenggono juga memberikan solusi terhadap hambatan pengadaan bibit plankton untuk budidaya kerang-kerangan. “Nantinya bibit plankton bisa didapatkan langsung di UPT terdekat yaitu di Lombok, dan jika masih susah juga, akan disupport dari Jepara dan Situbondo,” ujar Gubernur Laiskodat.

Ia menambahkan, Mulut Seribu akan terus didukung untuk menjadi pusat budidaya lobster, perikanan dan hasil laut lainnya yang akan menjadi supply chain kebutuhan baik dalam dan luar NTT.

Ikut hadir bersama Menteri KKP dan Gubernur Laiskodat dalam panen lobster tersebut, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus Saek, Dirjen Perikanan Budidaya Haeru Rahayu, Direktur Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) I Nengah Putra Winata, Wadan Lantamal VII Kupang Kolonel Mar Aris Budiadi, Aspotmar Lantamal VII Kupang Kolonel Laut (P) Andik Sanjaya, dan juga Kepala Biro Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisila Parera.

Gubernur Laiskodat bersama Menteri KKP serta rombongan tiba di kawasan lokasi budidaya lobster Mulut Seribu sekitar pukul 09.55 WITA dengan menggunakan Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan RI Orca 1 dari Pelabuhan Tenau Kupang.

Kedatangan Gubernur Laiskodat serta Menteri Trenggono dan rombongan di Kawasan perairan Mulut Seribu itu disambut secara langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao serta unsur Forkopimda Kabupaten Rote Ndao yang telah hadir kurang lebih setengah jam sebelumnya di lokasi budidaya lobster tersebut.

Sebelum acara panen perdana lobster tersebut dilakukan, terlebih dahulu Gubernur Laiskodat dan Menteri menyimak penjelasan dan pemaparan materi oleh pengelola tentang keberlangsungan kegiatan budidaya lobster dan juga jenis lobster yang dibudidayakan.

Setelah pemaparan materi, Gubernur Lasikodat bersama Menteri Trenggono didampingi Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao melakukan panen perdana lobster.

Menteri KKP Trenggono mengatakan bahwa keberhasilan budidaya lobster di kawasan Mulut Seribu menurutnya harus diikuti oleh daerah lain juga, dikarenakan perairan di Indonesia memiliki banyak benih yang merupakan modal utama untuk pengembangan budidaya lobster.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya bersama jajarannya akan all-out untuk mengembangkan budidaya lobster dalam negeri guna mendukung kesejahteraan nelayan, pembudidaya dan juga menjaga keberlanjutan biota laut disetiap kawasan budidaya hasil laut.

“Kita bangga karena kawasan Mulut Seribu juga menjadi role model pengembangan budidaya lobster. Indonesia kedepan bisa menjadi produsen lobster terbesar di dunia mengingat bibit lobster yang paling banyak ada di negara kita. Saya minta semua pihak untuk terus mendukung terlebih di kawasan Mulut Seribu,” jelas Menteri Trenggono.*/)TimMedia VBL

 Editor: Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap