Lantaran Norma dan Disiplin Partai, Umbu Neka Jara Woli Diberhentikan dari Ketua Demokrat Sumba Tengah

656
Deputi Organisasi Sayap DPP Partai Demokat, Agustinus Tamo Mbapa dan Umbu Neka Jara Woli

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – DPP Partai Demokrat punya alasan mendasar mengambil sikap tegas memberhentikan Umbu Neka Jara Woli dari jabatan Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Sumba Tengah.

Bahkan DPP Partai Demokrat ketika memberikan keputusan Plt terhadap Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Sumba Tengah, sudah melakukan koordimasi  dengan Ketua DPD Partai Demokrat NTT. “Alasan utama menyangkut  norma-norma organisasi dan disiplin organisasi. Seperti tidak pernah menghadiri undangan Ketua DPD Partai Demokrat NTT baik kegiatan rapat maupun acara lain yang urgen,” sebut Deputi Organisasi Sayap DPP Partai Demokat, Agustinus Tamo Mbapa kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (10/5/2023).

Gustaf, sapaan akrab Agustinus Tamo Mbapa menjelaskan, setiap keputusan partai, pasti ada resikonya. “Namun keputusan Plt ini menjadi yang terbaik untuk kepentingan Demokrat dan para kader. Kami yakin para kader dan rakyat  Sumba Tengah memahami keptusan DPP Partai Demokrat,” sebut Gustaf yang juga Caleg DPR RI Dapil NTT 2 ini Ketika ditanya soal resiko politik yang bakal menimpa Partai Demokrat setelah mendepak Umbu  Neka Jara Woli.

Alumni SMA Katolik Anda Luri dan FIA Undana ini menyebut, Umbu Neka Jara Woli hanya dicopot dari jabatan Ketua DPD Partai Demokrat Sumba Tengah. :Sejauh ini terbatas pada Plt Ketua saja, agar roda organisasi bisa bergerak untuk persiapan Pileg 2024. Tidak sampai memberhentikan beliau dari Anggota dan Pimpinan DPRD,” jelas Magsiter Ilmu Politik jebolan Universitas Indonesia ini.

Gusat menambahkan, agenda utama Plt. Ketua DPD Partai Demokrat Sumba Tengah, Stevanus Tupen adalah persiapan dan pendaftaran Caleg dan pembentukan Ranting dan Anak Ranting Partai Demokrat di Kabupaten Sumba Tengah. “Masa tugas Plt. Ketua DPD Partai Demokrat Sumba Tengah paling lama sekitar satu tahun. Ini untuk mempersiapkan pelaksanaan  Muscablub untuk pemilihan Ketua Demokrat yang baru,” ujar mantan aktivis PMKRI Cabang Kupang dan PP PMKRI Jakarta ini.

Ketua Umum  Pemuda Katolik 2012-2015 ini berharap kepada Umbu Neka Jara Woli agar bisa memahami proses Plt sebagai bentuk ketegasan organisasi untuk kepentingan Partai Demokrat kedepan.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Umbu Neka Jara Woli diberhentikan dari jabatan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sumba Tengah. Pemberhentian itu dilakukan oleh DPP Partai Demokrat dan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Leonardus Lelo.

DPD Partai Demokrat Provinsi NTT mempercayakan Stefanus Tupen sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumba Tengah.

Umbu Neka Jara Woli membenarkan kabar bahwa dirinya diberhentikan dari jabatan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Sumba Tengah. “Saya pernah mendapatkan Surat Peringatan dari DPD Partai Demokrat Provinsi NTT. Surat Peringatan itu berkaitan dengan kepengurusan Partai Demokrat tingkat desa, dan konsolidasi organisasim,” sebut Umbu Neka kepada SelatanIndonesia.com usai penerimaan LHP Sumba Tengah di Kantor BPK RI Perwakilan NTT, Selasa (9/5/2023).

“Saya ini kan sebenaranya sudah menjadi anggota DPRD dari Partai Demokrat tiga periode dan menjadi partai pememang. Dan sekarang jadi Pimpian Dewan. Itu artinya abhwa ada kepengyrusan Partai Demokrat di Sumba Tengah, sehingga konsolidasi organisasinya jalan. Hanya karena Pak Sekretaris saya tidak proaktif untuk kirim data karena dia sambil mengajar. Juga dia pengurus Pemuda Katolik se Sumba sehigga dia sibuk dan koordinasi ke DPD Partai Demokrat NTT menjadi agak sulit,” jelas Umbu Neka.

Sebagai Pimpinan DPRD Sumba Tengah, ia mengaku banyak agenda di Kabupaten yang menyita waktu. “Kalau ada kegiatan di Provinsi kan bisa jadi saya tidak bisa datang, tapi saya utus Sekretaris. Terakhir baru-baru saya sedang sakit kaki dan operasi di Bali. Lalu kebetulan ada pembekalan caleg di Provinsi, saya tidak hadir lalu sekretaris yang hadir dan itu dianggap membangkang. Itu saja,” tegas Umbu Neka.

Umbu Neka mengaku sangat sulit menemui para pengurus DPD Partai Demokrat NTT untuk melakukan klarifikasi. “Kemarin saya mau ketemu untuk klarifikasi di Kantor DPD PD NTT, mereka tidak mau ketemu. Hari ini sebenarnya jadwalnya saya harus ketemu tidak ada juga yang mau ketemu,” ujarnya.

Ia berharap, semua pihak di internal Partai Demokrat untuk konsentrasi menuju kemenangan. “Mari kita urus partai ini dengan baik. Bahwa ada kelemahan dan sebagianya itu bisa kita perbaiki. Kalau main pecat-pecat terus ini bagaiman kita mau konsentrasi untuk kelengkapan pencalegkan,” katanya.

Umbu Neka berharap ke DPD Partai Demokrat NTT ada pintu maaf baginya. “Kalau ada salah saya, maka bisa dimanfaatkan. Saya juga manusia biasa dan dengan tugas yang ada tidak bisa dielakan dengan kesibukan saying. Apalagi sekarang kita mobilissi caleg, cari caleg saja sulit sampai pembiayaan,” ujar Umbu Neka.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap