KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Jelang Hari Raya Idulfitri 1444 H, publik Kota Kupang dan NTT digemparkan dengan aksi brutal sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (19/4/2023) malam. Para OTK menyerang dan merusak rumah jabatan (Rujab) Kapolda NTT dan merobohkan Pos PAM Idul Fitri.
Aksi brutal OTK itu juga membakar satu unit mobil patroli milik Satlantas dan satu unit sepeda motor. Serta, mereka juga merusak kaca di Kantor Pos Polisi Kanan dan LLBK. Peristiwa brutal itu terjadi sekitar pukul 23.00 Wita, Rabu (19/4/2023). Penyebab aksi brutal itupung hingga kini belum diketahui.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTT, Drs. KH. Pua Monto Umbu Nay menyeruhkan agar seluruh elemen masyarakat terus menjaga situasi yang damai menjelang Hari Raya Idulfitri. “Sangat disayangkan peristiwa itu terjadi di antara sesama apparat. Bagaimana rakyat biasa mau teladani mereka,” sebut KH. Pua Monto Umbu Nay menjawab SelatanIndonesia.com, Kamis (20/4/2023).
Disebutkan Pua Monto Umbu Nay, jika para pelaku rusuh itu adalah muslim, maka nilai puasa telah ternodai dengan insiden tersebut. “Apalagi di penghujung Ramadlan jelang Idul Fitri,” katanya.
Ia menyebut, mestinya jika penyebab insiden itu masalah pribadi oknum, jangan sampe melibatkan korps termasuk semua simbol korps dan aset negara. “Harapan kami, para petinggi segera bertemu untuk menenangkan anggota masing-masing dan meredam masalah ini dengan solusi yang sejuk dan harmonis,” ujarnya.
Pua Monto Umbu Nay menyerukana kepada umat beragama di NTT agar terus menjaga kerukunan dengan saling menghormati sesama dalam menjalankan ritual dan hari besar agama masing-masing. “Khususnya umat Islam, mari kita tebarkan Islam yang damai, Islam yang Rahmatan lil’alamin. Jangan kita nodai Ramadlan yang kita perjuangkan melawan hawa nafsu menggapai kemenangan di hari Fitri,” pungkasnya.
Dilansir dari Timor Express, tenda yang dibangun guna pengaman perayaan hari raya Idul Fitri di depan Rujab Kapolda NTT dirobohkan. Terdapat satu unit mobil patroli milik Satlantas yang terperkir di depan Pos PAM LLBK. Sementara, kaca mobil milik Polsek Oebobo di Pos Pol Kanaan dipecakan dan satu unit sepeda motor juga ikut dibakar.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan pihak Polda dan Korem 161/Wira Sakti sudah meredam konflik tersebut. “Untuk sementara kita dalami apa yang menjadi penyebab permasalahan,” sebutnya.
Dari informasi yang dihimpun, kelompok yang menyerang menggunakan sepeda motor itu melempar rumah jabatan Kapolda NTT hingga ada penembakan peringatan dari personil Polri yang tengah bertugas.
Tampak Dansat Brimob Polda NTT, Kapolresta Kupang Kota, Dandim 1604 Kupang langsung melakukan pemantauan dan berusaha mengamankan kondisi.
Ruas jalan Herewila (Lampu merah Polda-lampu merah Palapa) ditutup sementara usai kejadian penyerangan Rujab Kapolda NTT. Nampak anggota dan dua unit mobil TNI tengah bersiaga.
Sebelumnya heboh di jagad maya beredar potongan video di berbagai grup WhatsApp, terjadi kerusuhan dalam pertandingan futsal di GOR Oepoi Kota Kupang.
Pemicunya kerusuhan bukan karena perselisihan antarpemain futsal namun diduga akibat kesalapahaman oknum polisi dengan anggota Polisi Militer yang sedang bertugas.
Entah bagaimana tiba-tiba saja keributan terjadi. Aksi saling kejar dan baku hantam di tribun hingga ke lapangan futsal bahkan sampai di luar GOR. Sejumlah penonton panik dan ketakutan.
Dilansir dari POSKUPANG.COM, Beberapa pria memakai baju khas polisi, wajahnya bersimbah darah. Diduga mereka mengalami penganiayaan hingga luka-luka. Kapolda NTT, Irjejen Pol. Johny Asadoma yang dikonfirmasi SelatanIndonesia.com belum merespons.***Laurens Leba Tukan