LISABON,SELATANINDONESIA.COM – Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur di Nusa Tenggara Timur, punya kesamaan karakter dan budaya dengan Fatima/Ourem di Portugal. Bahkan, sejak 23 Mei 2011 kedua kota beda Negara itu telah disepakati sebagai sister city atau kota kembar. Kesepakatan itu dibangun oleh Bupati Flotim saat itu, Yoseph Lagadoni Herin dan Walikota Ourem, Paulo Fonseca.
Duta Besar (Dubes) RI untuk Portugal di Lisabon, Rudy Alfonso menyarankan agar kedua belah pihak memperbaharui MoU Sister City yang sudah expired yang ditandatangani oleh Bupati Flotim dan Walikota Ourem saat itu Paulo Fonseca. “KBRI Lisbon serta Kedutaan Portugal di Jakarta akan memfasilitasi dan membantu untuk itu. Hal ini telah saya komunikasikan dengan Dubes Portugal untuk RI, Maria Cardoso kolega saya,” sebut Dubes RI untuk Portugal, Rudy Alfonso dari Lisbon yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Senin (27/3/2023).
Dubes Rudy Alfonso mengatakan, dalam waktu dekat akan datang ke Larantuka, delegasi dari Portugal, dipimpin oleh mantan Dubes Portugal di Jakarta, Ana Maria Gomes. “Ibu Ana Maria Gomes bersama kru dari TP1 (Televisi Nasional Portugal) untuk meliput perayaan Semana Santa di Larantuka tahun ini kemudian disiarkan secara eksklusif di TV Portugal,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, langkah berikut untuk merealisasi sister city tersebut adalah dijajaki pengiriman delegasi dari Larantuka dengan melibatkan UMKM atau pelaku ekonomi di Larantuka difasilitasi untuk melakukan hubungan dagang langsung dalam skala kecil maupun menengah untuk pasar di Ourem/Fatima. “Juga sebaliknya dengan eksibisi atau pameran yang dipersiapkan dengan baik sebelumnya. Sekaligus penampilan seni dan budaya masing-masing. KBRI akan dengan senang hati membantu kedua Pemda,” ujar Dubes Rudy Alfonso.
Hal penting lainnya menurut dia, Pemda Flores Timur perlu tetap menjalin hubungan baik dengan Kedutaan Besar Portugal di Jakarta agar visa bagi umat Katholik dari Larantuka dipermudah dan dipercepat atau diprioritaskan. “Terutama yang akan ziarah maupun delegasi Pemda atau UMKM. Tidak perlu mengeluarkan biaya kepada EO maupun travel yang biasanya cukup mahal,” katanya.
Dubes Rudy Alfonso mejelaskan tentang kedua kota, Fatima/Ourem di Portugal dan Larantuka di Indonesia. Disebutkan, kedua kota ini adalah penganut agama Katolik yang kuat. “Fatima adalah tempat ziarah umat Katolik terbesar dimana terjadi peristiwa penampakan Bunda Maria dengan Rosario ditanganNya kepada seorang gembala tuna wicara di sebuah Kapel bernama Sanctuary of Our Lady of Ortiga pada 1758. Seketika itu sang gembala langsung bisa berbicara,” jelasnya.
Pada awal abad ke-20, peristiwa yang sama kembali terjadi, di mana tiga anak bernama Lucia dos Santos bersama sepupunya, Francisco dan Jacinta Marto, melihat penampakan Bunda Maria.
Sedangkan di Larantuka, sama seperti di Portugal. “Setiap tahun juga memperingati Semana Santa dan menggunakan bahasa Portugal. Kemudian terdapat banyak pemberian nama pertama juga family name di Larantuka dan di Portugal pada umumnya memiliki kesamaan,” sebut Dubes Rudy Alfonso.
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi pada Jumat (24/3/2023), diundang oleh Kedutaan Besar Portugal untuk Indonesia melakukan silhaturhami di Kantor Kedubes Portugal di Jakarta. Doris Rihi didampingi Plt. Kadis Pariwisata Kabupaten Flotim, Katarina Rin Riberu diterima oleh Wakil Dubes Portugal untuk Indonesia, Emanuel B. Joaquin.
“Kami bertemu Wakil Dubes Portugal dan bersilahturahmi dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Portugal atas kerjasama selama ini. Saya juga sampaikan harapan agar kerja sama yang terjalin selama ini terus ditindak lanjuti,” sebut sebut Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi kepada SelatanIndonesia.com, Sabtu (25/3/2023).
Disebutkan Doris Rihi, Wakil Dubes Portugal menerima baik dan sangat antusias rencana tindak lanjut kerja sama Kota Kembar anatara Larantuka dengan Ourem. “Pak Wakil Dubes berharap agar dengan peninggalan Semana Sannta di Larantuka tetap terjaga dan ini sangat bagus untuk kita saling bekerja sama kedepannya,” ujar Doris Rihi.***Laurens Leba Tukan
