Pembelajaran Sempoa untuk Nono Jadi Model di Kota Kupang, Sekolah GENU Teken MoU dengan ABG

265
Atas: Founder Yayasan Generasi Unggul dan Supermarth Plus, Pdt. Johny Kilapong, M.Pd, CBC, CLS menandatangani MoU dengan Founder Abacus Brain Gym Indonesia Aguslina Angkasa. Bawah : Founder Abacus Brain Gym Indonesia, Aguslina Angkasa ketika melakukan demo sempoa bagi anak TK Generasi Unggul disaksikan Founder Yayasan Generasi Unggul dan Supermarth Plus, Pdt. Johny Kilapong, M.Pd, CBC, CLS dan sang juara dunia sempoa Nono, Kamis (2/2/2023). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM –  Nama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang akrab disapa Nono, bocah jenius dari pedalaman pulau Timor itu seketika melambung ke seluruh penjuru dunia. Pasalnya, siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang itu menjuarai kompetisi International Abacus World Competition 2022. Ajang tersebut adalah kompetisi Matematika dan sempo tingkat dunia. Dan, Nono berhasil mengalahkan 7.000 peserta lainnya dari seluruh dunia.

Metode pembelajaran matematika dan sempoa yang diterapkan pada Nono bakal jadi model pembelajaran di Kota Kupang. Bahkan, Sekolah Generasi Unggul (GENU) yang dipimpin Pdt. Johny Kilapong, M.Pd, CBC, CLS telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Founder Abacus Brain Gym Indonesia Aguslina Angkasa, Kamis (2/2/2023). Abacus Brain Gym Indonesia adalah lembaga yang selama ini membimbing Nono hingga menjadi juara dunia.

Founder Yayasan Generasi Unggul dan Supermarth Plus, Pdt. Johny Kilapong, M.Pd, CBC, CLS kepada wartawan mengatakan, lantaran kesamaan visi dengan Abacus Brain Gym (ABG), lembaganya menjalin kerja sama dengan ABG. Ia mengharapkan, dengan kerja sama ini akan menolong banyak anak NTT. “Kita harapkan akan melahirkan Nono Nono yang baru. Tidak hanya ada Nono dari Amarasi, tetapi dari seluruh wilayah NTT dan Indonesia Timur. Semua program di lembaga kami bisa disinergikan dengan ABG untuk memperkuat dan mempertajam serta  mendongkrak peningkatan mutu dan melahirkan siswa berprestasi di NTT,” katanya.

Pdt. Johny Kilapong menjelaskan, visi Sekolah GENU adalah menjadi pusat pendidikan dan pelatihan pemimpin unggul bangsa yang kuat dalam kecerdasan, kuat iman dan kuat karakter. “Jadi kecerdasan harus didiongkrak, iman dididongkrak, dan karakter harus dibentuk. Ternyata, Abacus Brain Gym, bukan cuma berhubungan dengan hitung-hitungan, bukan cuma dengan kemampuan anak untuk bisa cepat dalam perhitungan tetapi ternyata metodenya itu mengkombinasikan antara otak kiri dan otak kanan, Lalau memebuat anak menjadi konsentrasi. Nah ini memberikan sosluai bagi anak-anak yang ketagihan game dan itu membuat sekolah-sekolah menjadi sulit mengatasinya,” jelasnya.

Disebutkan Pdt. Johny Kilapong, sosok Nono ini sebenarnya bukan hanya punya bakat saja tetapi ia memiliki ketekunan. “Kita ingin Nono menjadi inspirasi. Dan, pembelajara di Abacus Brain Gym ternyata anak Amarasi juga bisa. Saya yakin, kalau anak di Jakarta yang juara tidak seviral Nono. Karena ini anak dari Amarasi yang penuh keterbatasan, tetapi Tuhan menolong,” katanya.

Menurut dia, ada hal baik yang perlu dipertahankan oleh orang tua Nono yaitu konsisten. “Sebelum ajar anak belajar dan hitung, anak diajak untuk berdoa dan baca Alkitab. Ini hal penting dan baik yang harus terus dibagikan ke semua anak agar dialami semua anak,” sebutnya.

Disebutkan Pdt. Johny Kilapong, ada 2 MoU yang diteken antara Yayasan Generasi Unggul Kupang dengan ABG yaitu khususkan bagi Siswa GENU dan untuk umum. “Siswa-siswi Sekolah Generasi Unggul Kupang mendapatkan keistimewaan dan harga khusus. Sedangkan  untuk umum, kami membuka Bimbingan Belajar SuperMath Plus yang dibuka untuk umum dengan harga normal namun ada harga khusus untuk 100 orang pendaftar pertama,” jelasnya.

Founder Abacus Brain Gym Indonesia, Aguslina Angkasa mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh dan kadis Pendidikan Kota Kupang agar metode ABG akan diterapkan di Kota Kupang. “Kita sudah beretmu Pak Penjabat Walikota dan Kadis Pendidikan dan beliau merencanakan akan mengadopsi metode Pendidikan kita ke seluruh sekolah di Kota Kupang,” kata Aguslina.

Ia menjelaskan, Abacus  Brain Gym adalah pelatihan sempoa yang tercanggih dan yang terkini. “Ini satu-satunya di Indonesia. Dan kami sebut tercanggih karena kita memakai software dari Amerika. Jadi anak-anak mengejakan PR menggunakan komputr atau laptopn dan nilainya langsung muncul. Satu file ada 10 soal, dan setelah selesai dikerjakan, nilai langsung muncul. Misalkan kalua dapat 70 maka ada salah tiga, salahnya dimana akan dicek ulang lalu dalam waktu beberapa lama dan akan diulangi lagi dan dikerjakan untuk perbaikan untuk waktu yang lebih singkat,” jelas Aguslina.

Disebutkan, di ABG selain belajar sempoa juga ada pembelajar senam otak serta melatih fokus untuk belajar dan kesimbangangan antara otak kiri dan otak kanan. “Kita belajar sempoa itu tujuan utamanya bukan untuk berhitung cepat. Hitung cepa yang kita lihat di Nono itu bonus yang kita lihat. Tetapi tujuan utama belajar sempoa itu untuk mengoptimalkan otak kanan. Kita perlu mengoptimalkan otak kanan karena otak kanan bekerja 20 ribu kali lebih cepat darti otak kiri. Dan populasi manusia di dunia, rata-rata didominasi oleh otak kiri. Jadi kita perlu mengiptimalkan otak kakan. Dengan seimbangnya otak kiri dan kanan maka kondisi otak kita sangat rilex dan kita belajar apapaun sangat cepat, termasuk hafalan,” sebutnya.

Aguslina menjelaskan, hingga Nono menjadi juara dunia saat ini karena selama satu tahun dia mengerjakan sebanyak 150.000 soal dalam setahun. Dikatakan, lomba tersebut digelar sejak Januari – Desember selama satu tahun. Siapa yang berhasil mengerjakan soal paling banyak dialah yang manjadi juara.

Bahkan, pemenangnya tidak dilihat dari usia, atau dia pada tingkatan sempoa di grad berapa, tetapi yang dilihat adalah kerajinana, ketekunan dan ketelitian dalam mengerjaklan soal. “Contohnya Nono, dia bergabung dengan kami di bulan Oktober 2021. Kemudian dalam tiga bulan dia gabung, dia langsung juara 3 dunia. Padahal yang lain yang juara 1 dan 2 itu susah mulai dari Januari, sedangkan Nono hanya dalam 3 bulan. Tetapi karena ketekunan dan kerjinannya yang membuat dia juara,” sebutnya.

“Di tahun 2022, Nono sudah memulai dari Januari – Desember dan dia bershasil mengumpulkan 15.000 file. Dalam arti, ada 150.000 soal dalam satu tahun. Kalau kita hitung rata-rata maka per hari, Nono mengerjakan 400 soal dalam waktu yang sangat singkat,” jelas Aguslina.

Direktur Executive Yayasan Generasi Unggul Kupang, Pdt. Lidya Kilapong Bernardus, MA, CBA mengatakan,  Sekolah GENU mendapat kesempatan istimewa menjadi mitra sinergis dengan Abacus Brain Gym. Ia memberikan apresiasi kepada Abacus Brain Gym yang telah mempercayakan Sekolah GENU. “Apalagi ada demo Abacus di kelas-kelas mulai TK, SD, SMP dan SMA. Juga presentasi bagi guru-guru kami tentang program,” katanya.

Kesempatan tersebut, turut hadir Nono dan Ibundanya Nuryati Seran serta para guru Sekolah GENU.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap