Melki Laka Lena di Peluncuran Buku Statistik JKN, Ajang Evaluasi Layanan BPJS

89
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika berbicara dalam momentum peluncuran buku 'Statistik JKN 2016 -2021, Rabu (14/12/2022) di Jakarta. Foto: Tangkapan layar YouTube/Laurens Leba Tukan

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan meluncurkan buku ‘Statistik JKN 2016 -2021, Rabu (14/12/2022).  Buku  terbitan ketiga itu merupakan hasil kajian DJSN dengan BPJS Kesehatan untuk memotret perkembangan penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang hadir dan berbicara dalam acara peluncuran tersebut mengatakan, buku Statistik JKN 2016-2012 itu akan memberikan informasi yang penting terkait data statistik yang tentunya lebih mendetail.

“Kita bisa cermati bahwa akan banyak evaluasi pencapaian dan juga pasti ada kegagalan di situ serta rencana yang tentu bisa kita lihat sehingga kebijakan kedepan bisa lebih baik karena berbasis bukti sehingga bisa membenahi programnya dengan jauh lebih kuat,” sebut Melki Laka Lena.

Ia memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penerbitan buku yang sangat penting itu. “Mudah-mudahan nanti bisa menjadi pelajaran kita kedepan untuk memenuhi program layanan Kesehatan. Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada jajaran DJSN dan juga BPJS Kesehatan dan semua pihak yang telah memasukkan variabel jenis kelamin sebagai unsur pembeda dari buku sebelumnya. Ini bagus sekali biar nanti aspek gender juga bisa menjadi catatan bagi kita semua dalam layanan di lapangan,” kata Ketua DPD I Golkar NTT ini.

Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menjelaskan buku ini berisi gambaran capaian dan perkembangan program JKN yang sesuai dengan peta jalan JKN. Buku ini disajikan dalam 8 indikator yaitu iuran, fasilitas kesehatan (faskes), akses pelayanan, hasil pengobatan, angka konsumsi, rerata biaya satuan klaim, hasil pengobatan, dan distribusi penyakit. Menurutnya, buku ini merupakan bukti tanggung jawab dalam penyelenggaraan Program JKN oleh BPJS Kesehatan dan penerapan prinsip transparansi dalam penerapan good governance, serta DJSN selaku pengawas penyelenggaraan program jaminan sosial.

“Buku ini juga adalah wujud keterbukaan kami kepada seluruh pemangku kepentingan untuk dapat mengakses data dan informasi terkait dengan penyelenggaraan Program JKN, serta sebagai wujud penerapan prinsip transparansi dalam penerapan tata kelola yang baik (good governance),” ujar Ali Ghufron.

Menurutnya, data-data statistik yang disajikan dapat menjadi sarana informasi yang bisa dipergunakan oleh para pemangku kepentingan seperti akademisi, peneliti serta semua pihak dalam rangka memberikan rekomendasi perbaikan dalam penyelenggaraan program JKN. Ia berharap, buku tersebut bisa menjadi legacy bagi BPJS kesehatan maupun DJSN, serta menjadi salah satu sarana untuk mengenalkan program JKN lebih dekat kepada publik.

“Data is the new gold. Besarnya data yang dikelola oleh BPJS Kesehatan dapat disebut sebagai gold mining yang begitu berharga untuk dimanfaatkan, sekaligus harus dijaga dengan baik agar dalam pengelolaannya tidak melanggar ketentuan yang berlaku,” kata Ali Ghufron.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Andie Mengantara mengungkapkan, peluncuran Buku Statistik JKN setiap tahun yang dapat diakses oleh masyarakat umum, menunjukkan komitmen dan integritas seluruh pihak terkait implementasi program JKN. Ia mengatakan, peluncuran buku ini diharapkan menjadi rujukan bagi pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan terkait jaminan kesehatan.

“Peluncuran buku Statistik JKN Tahun 2016-2021 ini diharapkan dapat menjadi sumber data yang akurat dan terkini untuk menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan terkait jaminan kesehatan di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Andie yang juga menjabat sebagai Ketua DJSN.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap