Ayu Sri Liana Dewi Terpesona Keragaman Potensi Desa Binaan Bank NTT Lewoleba

148
Atas: Ayu Sri Liana Dewi, salah satu dewan juri Festival Desa Binaan dan Festival PAD tahun 2022 ketika melakukan peninjaun dan penilaian di salah satu desa di Kabupaten Lembata. Bawah: Ayu Sri Liana Dewi dan Pimpinan Cabang Bank NTT Lewoleba, Petrus Soba Lewar. Foto: Dok.HumasBankNTT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ayu Sri Liana Dewi, adalah salah satu dewan juri Festival Desa Binaan dan Festival PAD tahun 2022 yang diselenggarakan Bank NTT. Belum lama ini, perempuan berdarah Bali ini melakukan peninjaun sekaligus penilaian terhadap lima desa di Kabupaten Lembata yang menjadi peserta Festival.

Lima desa yang telah lama menjadi Binaan Bank NTT Cabang Lewoleba itu diantaranya, Desa Kalikur, Desa Balauring, Desa Dikesare, Desa Pasir Putih dan Desa Bour.

Ayu Sri Liana Dewi mengaku kagum dan terpesona melihat beragam produk unggulan masing-masing Desa. “Desa Kalikur dengan produk UMKM unggulan Tenun Ikat, Desa Balauring dengan hasil perikanan olahan Asap Tuna, Stik Tuna, Abon Tuna, Sambal Tuna, Dendeng Tuna, Sosis Tuna dan Keripik Tuna. Desa Dikesare yang unggul di bidang Kuliner dan Pariwisata Pantai. Sedangkan dua desa lainnya yakni Desa Pasir Putih yang juga unggul pada Kuliner dan Pariwisata Pantai serta Desa Bour yang unggul di bidang Pertanian, Perikanan, Tenun Ikat, Keripik Nona Bour,” sebut Ayu Sri Liana Dewi kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (29/11/2022).

Liana Dwi yang kesehariannya sebagai Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang ini mengharapkan, ada dampak ikutan bagi perekonomian masyarakat desa yang masuk dalam binaan Bank NTT. “Ajang ini tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa setempat. Dengan adanya program desa binaan ini,  beberapa fasilitas dari Bank NTT dapat dimanfaatkan oleh masing-masing Desa. Tetapi, tergantung kesiapan dan kreativitas kepala desa selaku pemimpin di wilayahnya untuk menggerakkan masyarakat di desanya,” ujarnya.

Disebutkan, dari hasil kunjungan kelima Desa di Kabupaten Lembata, antusias masyarakat masing-masing Desa untuk ikut terlibat  cukup baik. “Masing-masing Desa memiliki keunggulan UMKM yang sedang dikembangkan. Keterlibatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh bagaimana kepala desa bisa menggerakkan masyarakat desanya dengan ide-ide dan program desa yang didukung juga dengan adanya Dana Desa dari Pemerintah,” katanya.

Menurut Liana Dewi, program-program pelatihan yang ditawarkan oleh Bank NTT juga sangat baik, namun akan tergantung lagi kepada masyarakat desa apakah bisa memanfaatkannya secara maksimal atau tidak.

Kepada masyarakat Desa yang sudah dipilih menjadi Desa binaan Bank NTT, ia menyarankan agar segera manfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya. “Inventarisir kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang ada di Desa sesuai dengan potensi wilayahnya untuk memperoleh fasilitas pelatihan-pelatihan yang ditawarkan oleh Bank NTT. Seperti pelatihan pembuatan kerajinan tangan, pelatihan pengolahan produk ikan, pelatihan pengemasan produk, dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menambahkan, dari sisi permodalan untuk usaha,  Bank NTT sudah berkomitmen untuk membantu masyarakan Desa dengan program Kredit Merdeka tanpa bunga dan tanpa anggunan. Kepala Desa selaku pimpinan tertinggi di Desa harus berusaha menghadirkan ide dan inovasi baru untuk mengembangkan potensi Desanya dan mengenalkan produk-produk unggulan Desanya.

“Pemanfaatan media sosial sangat penting untuk bisa meningkatkan dan meluaskan pasar bagi produk-produk unggulan Desanya masing-masing. Juga meningkatkan keterlibatan para pemuda dan pemudi Desa sangat disarankan karena banyak ide kreatif datang dari kaum muda ini,” katanya.

Liana Dewi mengatakan, mengikuti kegiatan festival desa binaan ini bukan hanya untuk mengejar sebagai juara tetapi memaksimalkan pemanfaatkan fasilitas pembinaan dari Bank NTT baik dari dukungan modal usaha maupun fasilitas peningkatan kapasitas SDM untuk masa-masa selanjutnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa.

“Saya apresiasi kepada Bank NTT yang telah mengadakan kegiatan Festival Desa binaan dan PAD. Dalam periode ini hampir semua Desa belum maksimal dalam menghasilkan PAD karena Bumdesnya belum diberdayakan secara optimal. Semoga kedepannya Bank NTT tetap melanjutkan kegiatan Festival Desa Binaan ini untuk dapat menjangkau lebih banyak Desa lagi. Program ini bisa dikolaborasikan dengan pemerintah daerah setempat dengan kegiatan atau program pemberdayaan masyarakat Desa yang sudah direncanakan masing-masing Pemerintah Daerah, sehingga hasilnya akan lebih baik lagi,” pungkasnya.

Pimpinan Bank NTT Cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar yang dihubungi terpisah, mengaku optimis desa-desa binaan Bank NTT Cabang Lewoleba bakal meraih juara pada Festival Desa Binaan dan Festival PAD tahun 2022. “Kita sudah punga pengalaman juara di Festival Desa Binaan tahun lalu, dan tahun ini kita dari Cabang Lewoleba optimis makin melejit,” ujar Soba Lewar.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap