Warning Apoteker untuk Warga Kota Kupang, Jangan Minum Antibiotik Sembarangan

40
Kampanye Antimikroba di Kota Kupang pekan lalu. Foto: Dok.IAI

KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Perilaku masyarakat yang mengonsumsi obat antibiotik sembarangan ternyata bisa berakibat fatal hingga mengancam nyawa. Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kupang, Apt. Ridho Prayogie mengatakan, mengonsumsi obat antibiotik sembarangan bisa menimbilkan resistensi antimikroba.

Menurut Ridho, jika tidak bijak, maka mengonsumsi obat antibiotik tanpa resep dokter atau berlebihan sangat berbahaya dan yang paling fatal bisa mengakibatkan kematian. “Resistensi antimikroba terjadi ketika bakteri, virus, jamur dan parasit menjadi kebal atau tidak mempan lagi dengan obat antimikroba,” sebutnya dilansir dari victorynews.id, Jumat (25/11/2022).

Disebutkan Ridho, resistensi ini menyebabkan infeksi lebih sulit untuk diobati, bertambah parah, meningkatkan resiko penyebaran hingga menyebabkan kematian. Hal ini telah disadari sebagai ancaman terbesar kesehatan dunia pada abad ini karena memberikan dampak buruk bagi kesehatan, kualitas hidup serta ekonomi masyarakat.

Ridho mengatakan, belum lama ini dilakukan kampanye cegah resistensi antimikroba bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Sabu Raijua serta IAI Daerah Nusa Tenggara Timur yang melibatkan seluruh Himpunan Seminat serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang Sabtu lalu di Kawasan Car Free Day (CFD).

Kampanye Resistensi Antimikroba menjadi salah satu kegiatan IAI Cabang Kupang dalam sebagai bagian dari Pekan Peduli Antimikroba Sedunia yang ditetapkan World Health Organization (WHO) setiap tanggal 18 – 24 November.

Ridho berpesan agar masyarakat Kota Kupang dan NTT tidak menggunakan antimikroba sembarangan tanpa pertimbangan klinis yang jelas. “Keberhasilan mencegah resistensi antimikroba ini membutuhkan kerjasama dan kolaborasi yang baik dengan tenaga kesehatan lain,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Ruth Laiskodat dan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan di Kupang Tamran Ismail mendukung dan mengapresiasi kegiatan IAI Cabang Kupang berkomitmen untuk bersama mencegah resistensi antimikroba di NTT. 

Ruth berpesan kepada apoteker, tenaga kesehatan lain dan semua pihak agar edukasi terkait upaya pengendalian dan pencegahan antimikroba ini perlu dilakukan berulang-ulang sehingga masyarakat memahami perilaku bijak antibiotik dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bijak Antibiotik yaitu beli antibiotik hanya dengan resep dokter, ikuti aturan pakai dan dosis sesuai petunjuk, jangan hentikan pemakaian sebelum habis, jangan berbagi antibiotik dengan orang lain, awasi dan simpan antibiotik di tempat aman, dan Konsultasikan dengan Apoteker tentang cara menggunakan dan menyimpan antibiotik. Jika ada efek samping hubungi dokter atau apoteker,” pesannya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap