Julie Laiskodat, Tokoh Kunci Dibalik Sukses Konser 1000 Sasando Raih Rekor Muri

335
Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat ketika menyerahkan piagam Rekor MURI kepada Pimpinan Sanggar Latasga Helong, Izhu Nisnoni di Gedung Dekranasda NTT, Sabtu (15/10/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ny. Julie Sutrisno Laiskodat menjadi sosok utama dibalik sukses penyelenggaraan konser 1000 Sasando di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada 28 September 2022 silam. Konser tersebut akhirnya meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Inisiatif digelarnya konser 1000 Sasando itu datang dari Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat lantaran belum lama ini ada negara lain yang mengkalim bahwa sasando adalah milik mereka. “Berkat perjuangan Pak Wagub NTT, Kaka Josef Nae Soi yang pergi ke Jenewa untuk memastikan bahwa Sasando adalah miliknya Provinsi NTT khususnya dari Kabupaten Rote Ndao. Akhirnya World Intellectual Property Organization (WIPO), sebuah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui bahwa Sasando adalah milik Indonesia khususnya NTT dari Rote Ndao,” sebut Julie Sutrisno Laiskodat kepada wartawan di Gedung Dekranasda NTT, Sabtu (15/10/2022).

Julie Laiskodat yang juga Anggota Komisi IV DPR RI ini menginisiasi konser Sasando dengan melibatkan seribu pemain Sasando di Labuan Bajo itu untuk menggaungkan kepada dunia bahwa alat musik Sasando adalah milik NTT dari Rote Ndao agar tidak lagi diklaim oleh negara lain. ”Saya punya teman-teman dari sanggar Latasga Helong pimpinan Izhu Nisnoni yang juga punya konsep dan gagasan yang sama untuk menggelar konser 1000 sasando tersebut. Akhirnya kita berkolaborasi dan berhasil menggelar konser tersebut dan meraih rekor MURI,” ujarnya.

Konser yang digelar itu dihadiri ibu Negara, Iriana Jokowi beserta ibu-ibu para Menteri serta dilakukan juga melalui aplikasi zoom bersama Duta Besar Indonesia di seluruh Dunia.

Disebutkan Julie Laiskodat, konser Sasando itu terselenggara dengan baik setelah Sanggar Latasga Helong, melatih para pemain sasando dari siswa SMA dan SMK yang berada di Kota Kupang dan Manggarai Barat. “Seribu pemain itu dibagi dua, 500 dari Kota Kupang, sisanya 500 dari Manggarai Barat,” ujranya.

Ia menambahkan, 1000 alat musik Sasando yang dipentaskan dalam konser itu, pihaknya bekerjasama dengan Pemda Rote Ndao agar SMS/SMK menyiapkan seribu alat musik Sasando serta tenun Rote bagi pemain. “Saya minta ijin ibu Bupati Rote Ndao paulina Haning Bulu, difasilitasi SMA dan SMK di Rote Ndao yang membuatkan Sasando seribu buah. Dan para pemain juga mengenakan pakian adat tenunan Rote Ndao yang kami beli di Kabupaten Rote Ndao,” jelasnya.

Julie Laiskodat mengatakan, meskipun dalam serba keterbatasan, namun dengan bantuan jejaring di berbagai Kementrian, pihaknya mendapatkan bantuan kapal laut dari Kementerian Perhubungan RI untuk transportasi para pemain dari Kupang ke Labuan Bajo. “Pemda Manggari Barat juga punya kontribusi besar karena para pimpinan OPD diwajibkan oleh Bupati Manggarai Barat agar menampung para pemain di kediaman masing-masing. Ini kerja kolaboratif yang luar biasa dan sangat menolong kita untuk mempromosikan alat musik daerah atau tenun ikat,” katanya.

Pelatih musik Sasando dari Sanggar Latasga Helong, Izhu Nisnoni berterima kasih kepada Julie Laiskodat yang telah menfasilitasi mereka, sehingga bisa menggelar konser di Labuan Bajo. “Kami berterima kasih ke Bunda Julie, karena sudah failitasi kami untujk pecahkan rekor MURI,” katanya. Julie Laiskodat saat itu juga menyerahkan piagam rekor MURI dan medali kepada Izhu Nisnoni.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap