Stunting di Kota Kupang 20-an Persen, IDI Diminta Kerja Kolaboratif

155
Penjabat Wali Kota KUpang, George M. Hadjoh ketika membuka Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kupang di Hotel Swiss Belcourt Kupang, Sabtu (17/9/2022). Foto:PKP-Ans

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM –  Jumlah kasus stunting di Kota Kupang saat ini berada di angka 20-an persen. Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh mengajak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Kupang untuk terlibat aktif bekerja kolaboratif untuk menurunkan angka stunting.

“Keterlibatan IDI bisa dilakukan dengan gerakan massif, terjun langsung ke kelurahan-kelurahan membantu petugas di lapangan melakukan sosialisasi sekaligus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” sebut George M Hadjoh ketika membuka Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kupang di Hotel Swiss Belcourt Kupang, Sabtu (17/9/2022).

George mengakui perlu ada kolaborasi antara IDI, rumah sakit dan pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan untuk mewujudkan kesejahteraan warga Kota Kupang di bidang kesehatan. Salah satunya adalah dalam upaya menekan angka stunting yang saat ini masih di sekitar 20-an persen.

“Saya optimis dengan kerja kolaboratif dan dukungan semua pihak termasuk IDI, pada tahun 2023 nanti angka stunting di Kota Kupang sudah turun di angka 16 persen dan tahun 2024 nanti sudah mencapai 14 persen sesuai arahan Presiden Jokowi. Untuk itu menurutnya perlu menggunakan cara-cara yang tidak biasa dan out of the box,” sebutnya.

Kepada para pengurus IDI Cabang Kupang yang terpilih nanti dia minta untuk mendesain program disertai solusi. Penjabat juga minta Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati yang turut hadir dalam acara tersebut untuk mencatat kebutuhan dan rekomendasi yang disampaikan IDI dalam Muscab tersebut untuk menjadi perhatian serius. Diantaranya, ketersediaan sarana dan pra sarana kesehatan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit. “Juga jasa para tenaga kesehatan karena tugasnya berkaitan dengan nyawa manusia,” katanya.

Selain itu, Penjabat Wali Kota juga memberi perhatian serius terhadap upaya penanggulangan demam berdarah yang setiap tahun mengancam serta angka gizi buruk yang diharapkan di waktu mendatang tidak ada lagi.

Ketua IDI Kota Kupang, dr. Stef Soka, Sp.B, menjelaskan, musyawarah cabang merupakan forum keputusan tertinggi dari IDI Cabang Kupang, sebagai upaya untuk melakukan perbaikan tata kelola organisasi. Dia berharap  dalam Muscab kali ini ada hal positif yang membawa perubahan lebih baik.

Terutama dalam semangat mengayomi teman sejawat dan bersinergi dengan pemerintah di bidang kesehatan sehingga lebih baik dalam melayani masyarakat. Pada kesempatan yang sama dia mengajak rekan-rekan dokter untuk terlibat dan berkontribusi pada isu-isu strategis di bidang kesehatan seperti stunting serta kematian ibu dan anak.

Ketua IDI Wilayah NTT, dr. Andreas Fernandes, SpPD, FInasim, MARS, yang juga hadir pada acara tersebut menyampaikan musyawarah cabang ini merupakan langkah baik bagi IDI Cabang Kupang dalam melakukan regenerasi, sehingga roda organisasi tetap berjalan. Kepada pengurus IDI cabang Kupang dia berpesan kesejawatan adalah hal yang penting diperhatikan. “Teman sejawat adalah saudara kandung kita, karena itu kebutuhan teman-teman sejawat harus diperhatikan IDI,” pesannya.

IDI Cabang Kupang memiliki 316 anggota aktif  yang tersebar di wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten  Sabu Raijua. Turut hadir mendampingi Wali Kota Kupang pada acara pembukaan tersebut, Staf Ahli Wali Kota Kupang, dr. Ari Wijana, Kepala Dinas Kesehatan, drg, Retnowati dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kupang, drg. Fransiska Ikasasi. */)PKP_ans

 Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap