HIV dan AIDS Pandemi yang Nyaris Dilupakan, Pemdes Menanga di Solor Gagas Sosialisasi

170
Kepala Desa Menanga, Alfons Niron ketika berbicara dalam acara Sosialisasi tentang HIV dan AIDS yang digelar oleh KPA Flores Timur, Kamis (4/8/2022). Foto: Dok.Kades Menanga

SOLOR,SELATANINDONESIA.COM – Dua tahun terakhir setelah dunia dihantam pandemi Covid-19, publik seakan melupakan pandemi yang sama yaitu HIV dan AIDS. Itu pasalnya, Pemerintah Desa Menanga, Kecamatan Solor Timur, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bahaya dan pencegahan HIV dan AIDS sekaligus melakukan screeaning terhadap warga.

Kegiatan tersebut digagas oleh Kepala Desa Menanga, Alfons Niron lantaran melihat tingginya mobilitas pekerja migran di desa Menanga. “Saya mendapatkan informasi bahwa kasus HIV dan AIDS di Flotim umumnya terjadi karena tingginya mobilitas pekerja migran dari luar negeri,” sebutnya kepada SelatanIndonesia.com, sabtu (6/8/2022).

Alfons Niron mengatakan, ia berinisiatif untuk berkoordinasi dengan Komisi Penangguangan AIDS (KPA) Kabupaten Flores Timur untuk melakukan kegiatan sosialisasi di desa Menanga. “Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat secara menyeluruh harus mengetahui bahaya, cara penularan, dan bagaimana mencegah agar tidak terjadi kasus HIV dan AIDS ini,” katanya.

Ia menyampaikan terimaksih kepada KPA Kabupaten Flores Timur dan Kepala Puskesmas Menanga yang merespon dengan sangat cepat permintaan Pemdes Menanga sehingga kegiatan sosialisasi ini dapat dilaksanakan.

Usai sosialisasi oleh KPA Flores Timur, dilanjutkan dengan konseling oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Menanga yaitu Yustina Naiobe dan Siti Kamaria Yasin serta bidan desa Menanga Astati Purnamasari. “Saat itu juga dilakukan pemeriksaan oleh Analis Puskesmas Menanga, Venansius Werang. Perseta yang diperiksa sebanyak 27 orang diantaranya Kepala Desa Menanga, dan perangkat serta remaja dan pekerja migran,” sebutnya.

Kades Alfons Niron berharap kepada peserta yang hadir agar apa yang sudah diperoleh dalam sosialisasi tersebut dapat disebarkan kepada masyarakat yang lain. “Saya berharap, kita yang hadir ini harus menjadi informan bagi saudara-saudari kita yang tidak sempat hadir. Jika kita yang hadir ini menceritakan kepada yang lain 1 hari 1 orang saja, dalam 1 minggu, bisa jadi semua masyarakat Menanga sudah mengetahui informasi ini,” sebut mantan aktivis mahasiswa di Kupang ini.

Tim KPA Flotim yang hadir diantaranya Barto Boli Kelen dan Melkiades Lamen. Tim KPA Flotim mengapresiasi Pemdes Menanga yang berinisiatif mengundang KPA untuk memberikan sosialisasi tentang HIV dan AIDS.

Barto Boli Kelen mengatakan, HIV dan AIDS bukan merupakan hal yang baru. Kasus di Flotim yang terdata sudah banyak, tetapi masih banyak masyarakat yang belum diketahui dengan pasti karena belum diperiksa. “Langkah inisiatif Pemerintah Desa Menanga ini merupakan langkah brilian dan juga merupakan bentuk kecintaan Pemdes kepada masyarakat agar masyarakat bisa memahami dengan baik cara penularan, pencegahan dan bahaya HIV dan AIDS ini dan bisa lebih dini menjaga diri agar tidak tertular penyakit ini,” ujar Berto.

Melkiades Lamen dari KPA Flotim juga mengapresiasi Pemdes Menanga yang sudah mengundang KPA Flotim. “Selama saya bekerja di KPA Flotim, Desa Menanga merupakan desa ketiga di Slor yang berinisiatif mengundang KPA memberikan sosialisasi HIV dan AIDS,” katanya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap