Target Turunkan Stunting 10 Persen, Doris Rihi Minta Kades Lamahoda dan Camat Adonara Terus Intervensi

168
Penjabat Bupati Flotim, Drs. Doris Alexander Rihi bersama Forkopimda ketika meninjau pelaksanaan Posyandu di Desa Lamahoda, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flotim, Selasa (2/8/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Target penunurunan angka stunting di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2023 mencapai 10 persen. Itu pasalnya, Pemerintah Daerah Flores Timur di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si., terus menempuh berbagai terobosan.

Ketika melakukan kunjungan di Desa Lamahoda, Kecamatan Adonara, Selasa (2/8/2022), Penjabat Bupati Flotim mengingatkan Kepala Desa Lamahoda Muhammad Musbah dan Cemat Adonara Silvester Seli Tokan serta seluruh bidan dan kader Posyandu agar terus melakukan intervensi. “Bapak Desa, Pak Camat dan teman-teman bidan dan kader posyandu agar terus melakukan intervensi. Datanya segera dilaporkan karena akan dilakukan evaluasi secara keseluruhan untuk tingkat Provinsi NTT,” sebut Doris Rihi di Balai Desa Lamahoda.

Sehari sebelumnya, pada Senin (1/8/2022) Doris Rihi yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Flotim, Stefani Sri Mutarti, S.Sos, melakukan Pencanangan Operasi Timbang Bulan Agustus tahun 2022 tingkat Kabupaten Flores Timur yang diaksanakan di Kelurahan Waihali, Kecamatan Larantuka.

Doris Rihi mengapresiasi segala pendekatan dan inovasi yang telah dan tengah dilakukan setiap pihak dalam upaya menurunkan angka stunting di Flores Timur. “Semangat ini sangat diperlukan untuk membangun Flores Timur sehingga mau mengatakan kepada kita semua bahwa tanggung jawab membangun kabupaten ini, tidak hanya seorang semata. Semua kita punya tanggung jawab membangun generasi muda bangsa di Flores Timur ini,” ungkapnya.

Menurut dia, pencanangan operasi timbang bulan Agustus 2022 merupakan pembuktian dari semua upaya yang telah dilakukan sehubungan dengan usaha menurunkan angka stunting. “Kita sudah membuktikan semua upaya mulai dari pemberian makanan tambahan dan berbagai hal untuk perbaikan gizi. Saya mengapresiasi penurunan angka stunting di Flores Timur setiap tahunnya, hingga pada Februari 2022 yang mencatat penurunan angka sebesar 20,04 persen,” katanya.

Disebutkan Doris Rihi, pencapaian Kabupaten Flores Timur dalam hal stunting itu sangat luar biasa. “Dari 2018, setiap tahunnya rata-rata turun 3%. Itu adalah langkah yang luar biasa. Dan, target pada 2023 harus mencapai angka 10%,” tegasnya.

Dia terus mendorong semua pihak yang terkait di dalam penanganan stunting untuk selalu giat dan mendukung semua program kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Flores Timur. “Mulai dari Gerobak Cinta, Satu Oa Satu Anting, semua perlu kita dukung. Operasi penimbangan yang akan dilaksanakan di setiap posyandu harus dilakukan secara teliti, baik dan benar, serta dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dimaksud. Mari sama-sama kita berkomitmen untuk mencapai target angka penurunan sebesar 10% pada tahun 2023. Kalau bula Oktober, sudah sampai 15% maka itu sudah sangat luar biasa,” katanya penuh harap.

Hadir pula dalam kesempatan itu Dandim 1624 Flores Timur Kol. Inf. Tunggul Jati, Kasat Bimas Polres Flores Timur mewakili Kapolres Flores Timur, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Drs. Petrus Pedo Maran, M.Si., Kepala Dinas Kesehatan dr. Agustinus Ogie Silimalar, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Andreas Kewa Aman, SH, Kadis Komunikasi dan Informatika Heronimus Lamawuran/Herry, S.Sos., Kadis Sosial Anselmus Yohanes Maryanto, S.Sos., Camat Larantuka, Ir. Aloisius Riberu, Kepala Puskesmas Nagi dan Lurah Waihali, Antonius S. Kolin, perwakilan Bank BPR serta seluruh warga masyarakat Kelurahan Waihali.*/)ProkopimFlotim

Editor: Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap