KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak Gereja agar tidak saja menjadi sentra pelayanan namun harus menjadi agen yang melayani orang-orang yang susah.
“Saya mendorong serius baik Pemerintahan maupun GMIT untuk menggunakan cara lama. Gereja bukan saja menjadi sentra pelayanan namun harus menjadi agen yang melayani orang-orang yang susah,” sebut Gubernur Laiskodat ketika melakukan audiensi dengan Majelis Jemaat Horeb Perumnas di ruang kerja Gubernur, Rabu (13/7/2022).
Menurut Gubernur Laiskodat, tantangan yang dihadapi saat ini belum ada gerakan dan kesamaan dalam propaganda keselamatan antara pemerintah dan gereja.
“Kita punya tantangan, Gereja dan pemerintah propaganda tidak sama. Selama ini kita lebih fokus membangun gedung Gereja yang besar sementara disamping gereja masih ada orang-orang miskin dan anak-anak yang tidak sekolah. Gereja harus menggerakkan propaganda pendidikan untuk keselamatan manusia,” sebut Gubernur Laiskodat
Salah satu pendiri partai NasDem ini mengajak pihak Gereja agar bersama pemerintah melakukan gerakan-gerakan kemanusiaan, salah satunya berkontribusi finansial dalam membangun pendidikan.
“Seandainya dari 2.800 gereja di NTT atau standar 2.000 Gereja yang memiliki konsep dan pembangunan dimana dalam satu Gereja dipilih rata-rata 100 orang untuk berkontribusi finansial sebesar Rp 350.000/bulan maka dalam satu tahun perhitungan ekonominya akan mencapai Rp 800 miliar,” sebutnya merincikan.
Menurut dia, dengan uang sebanyak itu minimal Gereja bisa focus membangun pendidikan. “Kita sekolahkan guru-guru terbaik seperti Pendeta-Pendeta muda yang sudah mempunyai kemampuan pengetahuan dasar dan fisiknya ada, untuk kirimkan sekolah terbaik dan kembali mengajar di pelosok-pelosok NTT. Gajinya juga harus gaji terbaik 10 juta bahkan 20 juta. itu bisa kita lakukan karena kita punya uang, namun ini tidak dilakukan,” katanya.
Gubernur Lasikodat mengajak agar pengurus Gereja dapat menyoroti dan mempunyai kepedulian terhadap masalah pendidikan di NTT. “Sebagai Gubernur, saya mengajak pengurus gereja GMIT di NTT agar ini dapat disoroti. Intinya kita punya niat yang sama. Setiap minggu sisihkan dari pendapatan kita khusus untuk rekening pendidikan. Dengan demikian kita dapat menyelamatkan anak-anak NTT menjadi generasi yang unggul dan cerdas,” pungkasnya.
Majelis Jemaat GMIT Horeb Perumnas Kota Kupang menemui Gubernur Laiskodat untuk menyampaikan rencana kegiatan Sidang Klasis GMIT Kota Kupang. Hadir saat itu Oice Gah Ndoen, Olivia Mesakh, Pdt. Maria Litelnoni Johanes, Yoseph Mure, Libby Sinlaeloe, dan Dessy HaE Latunusa.*/)TimMediaVBL
Editor: Laurens Leba Tukan