WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Soptifitas harus menjadi kunci dan junjungan tertinggi dalam berkompetisi. “Jika tidak sportif, nanati jadi pemimpin seperti Bupati, Wakil Bupati dan Sekda, mau jadi apa Sumba Tengah ini. Dan sporifitas itu harus dibangun sejak dini lewat ivent sepak bola seperti ini,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika membuka turnamen Liga Sepak Bola antar SMA/SMK se Kabupaten Sumba Tengah di lapangan Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (9/5/2022).
Bupati Paulus mengatakan, dalam sepak bola yang dipertontonkan kepada publik adalah seni dan persahabatan. “Lewat sepak bola ini, bangunlah persahabatan dan semangat kekeluargaan. Dari Waibakul bisa kenal dari Tamanmbanas. Dari Tanambanas bisa kenal yang dari Mamboro, dan seterusnya. Jika dibangun persahabatan dan persaudaraan maka nanti saat menggantikan kami di pucuk pimpinan maka kalian sudah ada persahabatan dan kekeluragaan. Sehingga kalau ada ide dan gagasan untuk membangun maka akan cepat bersinergi. Dan kedepan Sumba Tengah lebih jaya,” ujarnya.
Ia mengingatkan seluruh peserta dan penyelenggara agar tidak boleh ada perkelahian dalam turnamen tersebut. “Saya tidak mau dengar kalau ada adu jotos. Kalau ada adu jotos maka stop semua turnemen ini. Nanti setelah ada pengampunan baru mulai lagi. Buatlah turnamen ini sebagai ajang yang menarik dengan tetap menjaga keamanan dan tersudaraan dan kalau berlangsung aman, maka setiap tahun akan kita laksanakan,” ujar Bupati Paulus disambut sorak gembira seluruh pemain dan penyelenggara.
Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini mengatakan, olahraga harus menjadi bagian penting dalam kehidupan agar sehat, apalagi bagi generasi muda. “Orang cerdas tapi tidak sehat, anak pintar tapi kalau badan tidak sehat, maka tidak bermanfaat. Saya ini usia 65 tahun tetapi badan sehat, maka bisa berdiri disini, apalagi anak SMA/SMK kader Bangas, kader NTT, Kader Sumba, khususnya Sumba Tengah, harus tetap sehat dengan berolahraga,” katanya.
Bupati Paulus menyebut, dalam sehari ia dan Wakil Bupati Daniel Landa bisa keliling Sumba Tengah. “Dari Tanambanas, Konda Moaloba lalu ke Mamboro, itu kita lakukan sehari dan butuh badan yang sehat. Apalagi program Pro Oli Mila yang terkait dengan pelayanan dasar seperti Rumah Mendiri, Air Bersih, Beasiswa Abadi dan Food Estate, dan lainnya harus dikawal, dan itu butuh badan yang sehat,” katanya.
Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini mengisahkan, ia menekuni sepak bola sejak masih SD hingga ke Perguruan Tinggi. Bahkan sejumlah ilmu bela diri ia tekuni karena kecintaannya terhadap olahraga.
“Waktu mahasiswa, saya ini ikut bela diri Kungfu sekitar 10 tahun, jadi badan seperti ini karena memang olahraga Kungfu. Ya, jurus-jurusnya seperti yang dilakukan Jet Lee. Setelah lulus kuliah, saya jadi pegawai masuk di persilatan Merpati Putih dan sampai sekarang Merpati Putih. Jadi kalau bertarung dengan yang Ban Hitam, harus 10 orang baru saya hadapi, karena saya suka olahraga. Olagarah harus dibiasakan sampai mati. Kalau bejar sampai mati, maka olahraga juga harus sampai mati,” jelas Bupati Paulus.
Ia memberikan apresiasi kepada Askab PSSI Kabupaten Sumba Tengah dan para dewan guru dan penyelenggara. “Saya berikan apresiasi dan mendukung penuh turnamen ini. Bulan Juni nanti kita akan gelar Bupati Cup Pro Oli Mila di Sumba Tengah yang lebih meriah lagi,” katanya.
Bupati Paulus juga membetikan sumbangan kepada penyelenggara turnamen tersebut tetapi dengan catatan agar turnamen tersebut harus berjalan aman. “Kami ikhlaskan bantuan ini dengan catatan agar turnamen berjalan aman. Kalau aman maka kami tambahkan lagi, tapi kalua adu jotos maka kita Tarik kembali,” katanya. Acara pembukaan itu dihadiri juga oleh Wakil Bupati Sumba Tengah Daniel Landa, Sekda Sumba Tengah Umbu Eda Pajangu, Asisten Tiga Setda Ferdy Umbu Kabalu dan sejumlah pimpinan OPD.***Laurens Leba Tukan