Gubernur Laiskodat Panen dan Lepas Pengiriman Jagung TJPS Pola Kemitraan dengan Bank NTT di Matim

194
Foto kiri: Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Manggarai Timur Agas Andreas dan Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho ketika memanen jagung program TJPS Pola Kemitraan dengan Bank NTT di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu (16/4/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan. Foto Kanan: Hamparan lahan jagung program TJPS Pola Kemitraan di Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Foto Dok: Luky Koli

BORONG,SELATANINDONESIA.COM – Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi NTT saat ini adalah Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan. Seluruh Kabupaten di Provinsi yang kini dipimpin Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakilnya Josef A. Nae Soi, sedang gencar menggerakkan para wirausahawan mandiri (petani) untuk menanam sebanyak mungkin jagung dengan pola kemitraan.

Kemitraan yang dimaksud adalah para petani yang punya lahan hanya siap bekerja, sedangkan pengolahan lahan, benih unggul, saprodi, pengairan, pupuk serta pestisida dan herbisida bahkan pasca panen disiapkan oleh Pemerintah, Dunia Usaha dan Perbankan.

Sabtu (16/4/2022) Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan panen raya jagung TJPS Pola Kemitraan dan Pelepasan Pengiriman perdana hasil panen jagung masyarakat di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Gubernur Laiskodat didampingi Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, dan Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho memanen jagung di lahan seluas 100 Ha dengan hasil panen sekitar 9 Ton/ Ha dengan metode ubinan BPS.

Usai melakukan panen jagung dan pelepasan jagung hasil panen masyarakat di Compang Ndejing, Gubernur Laiskodat menargetkan agar di Kabupaten Maggarai Timur pada musim tanam mendatang hingga tahun 2023 agar menyiapkan lahan seluas 50 ribu ha untuk mendaratkan program TJPS di Kabupaten Matim. Disebutkan Gubernur Laiskodat, ada banyak program yang sedang dikerjakan Prmerintah Provinsi NTT saat ini, salah satunya adalah Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

“Maksudnya adalah selain mendapatkan uang saat penjualan jagung, juga batang jagung yang dipanen itu bisa diolah menjadi pakan ternak agar sapi makin gemuk. Selama ini setelah panen jagung, batang jagungnya dibuang tidak dimanfaarkan untuk pakan ternak. Limbah pertanian itu akan kita siapkan menjadi pakan ternak,” sebut Gubernur Laiskodat.

Gubernur Lasikodat mengatakan, setiap kali bertemu Presiden Jokowi, pertanyaan yang selalau dilontarkan Presiden adalah berapa hektar jagung yang sudah ditanam di NTT. Itu pasalnya ia terus mendorong agar masyarakat terus menanam jagung karena di Indonesia masih import jagung. “Dengan kita menanam jagung maka kita telah menyelamtkan bangsa ini dari import. Kita juga sedang menyiapkan agar kedepan kita punya pabrik pakan ternak. Karena selama ini kita di NTT keluarkan biaya ke Jawa sampai Rp 1 Triliun hanya untuk membeli pakan ternak. Kita ingin agar uang sebesar 1 triliun itu tidak akan keluar lagi dari NTT membangun pabrik pakan ternak di NTT. Bahkan kita di NTT punya lengkap untuk bahan pakan ternak mulai kelor yang terbaik, tepung ikaan dan ampas kelapa yang dipadukan menjadi bahan untuk menghasilkan pakan ternak,” jelas Gubernur Laiskodat.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Manggarai Timur Agas Andreas dan Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho ketika melepas pengiriman jagung program TJPS di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu (16/4/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli menyebutkan, selama ini para wirausahawan mandiri dilibatkan aktif untuk mengerjakan 100 Ha lahan di wilayah Borong.

Di lokasi yang dilakukan panen raya oleh Gubernur Laiskodat merupakan hasil garapan Kelompok Wanita Tani Kartini dengan Ketua Poktan Mama Siti Fadilan. Sedangkan lahan tersebut adalah milik Mama Dewi Majid. “Hasil panen Kering sebanyak 10,4 ton/ha sedangkan hasil kering giling sebanyak  8,1 ton/ha,” sebut Kadis Lecky Koli.

Selain melakukan panen raya, Gubernur Laiskodat juga secara resmi melepas pengiriman jagung hasil panen warga dari Program TJPS Mandiri Pola Kemitraan untuk dikirim ke Surabaya.

“Kedepan kita bakal bangun pabrik pakan ternak sendiri di NTT, sehingga seluruh hasil panen masyarakat langsung dibeli dan selanjutnya diolah menjadi pakan ternak yang dikombinasikan dengan kelor dan tepung ikan,” sebut Luky Koli.

Kunjungan Gubernur Laiskodat ke wilayah Manggarai Timur itu merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur didampingi Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan dua Direktur diantaranya Paulus Stefen Messakh, dan Hilarius Minggu, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar.

Selain itu didampingi juga para pimpinan OPD diantaranya, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Gorge Hadjo, Kadis Kopnakertrans Silvy Pekudajawa, Kadis Pariwista Dr. Sonny Libing, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah Aleks Lumba, Kadis Perhubungan Iszhak Nuka, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinana Terpadu satu Pintu, Marianus Djawa, kadis PMD Viktor Manek, Karo Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisilia Parera dan sejumlah pejabat lain.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap