KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Aksi demonstrasi yang dilakukan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Simpatisan Jeriko ketika berlangsungnya acara konsolidasi Partai Demokrat NTT di depan Grand Mutiara, Kupang Sabtu (5/2/2022) ditanggapi serius DPP Partai Demokrat.
Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai DPP Partai Demokrat, MM. Ardy Mbalembout mengatakan, aksi demonstrasi yang dilakukan itu wajar dan dibenarkan secara UU, tetapi yang disayangkan adalah dengan cara menghina Ketum Partai Demokrat dan membakar simbol partai. “Ini perbuatan tercela dan harus diusut pidananya. Mereka menghina Ketum AHY dengan narasi-natasi kotor dan baner-baner, serta membakar symbol-simbol Partai Demokrt seperti bendera dan lainnya. Dudah kami klarifikasi dalam Rakorda dan Konsolidasi,” sebut Adri Mbalembut kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (6/2/2022).
Disebutkan, pihaknya telah menggelar rapat tertutup dengan para ketua DPC Partai Demokrat se NTT dan telah diambil kesimpulan bahwa hal-hal destruktif itu dilakukan oleh orang-orang diluar Partai Demokrat dan ditunggangi oleh para politisi diluar Partai Demokrar di NTT yang tak ingin PD solid dan menguat di NTT.
“Kita tau agenda Pileg dan Pilkada sudah ditentukan KPU, pastilah masing-masing partai juga sudah bersiap-siap untuk memenangkan pertarungan di 2024. Ada yang dengan cara-cara baik, tapi juga ada yang denagn cara negatif untuk menghancurkan kompetior dari partai saingannya,” ujar Adry.
Meski demikian, Adry Mbalembout mengatakan, Partau Demokrat baik dari DPP sampai struktur di anak ranting sudah siap menyongsong agenda politik 2024 dengan cara-cara santun dan bermartabat.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K. Harman mengatakan, demokrasi akan terasa hidup jika ada perbedaan. Meski demikian, ia tidak setuju jika simbol partai dibakar dan diinjak-injak. “Kalau boleh cukup saya yang dimaki-maki. Foto saya diinjak-injak tidak apa-apa, kasian ketua umum kita yang tidak tahu apa-apa,” sebut BKH, sapaan akrab Benny K. Harman.
BKH mengatakan, Partai Demokrat harus diisi oleh kader yang punya militansi yang membela partai ini. “Apalagi bagi mereka yang pernah mendapatkan manfaat dari partai ini lalu menghina itu adalah sikap yang tidak beradab. Kita menghargai tapi jangan berlebihan. Musuh kita diluar partai kita. Saya tidak ingin ada agen partai luar yang ingin merusak partai kita. Persaingan dalam dunia politik itu biasa. Politik tanpa persaingan itu tidak baik. Akan tetapi adalah persaingan yang sehat,” ujar Anggota Komisi III DPR RI ini.
Kendati acara konsolidasi Partai Demokrat diwarnai aksi para pendukung Jefri Riwu Kore yang saling dorong dengan apparat Kepolisian, namun ratusan kader Partai Demokrat terus mengikuti kegiatan konsolidasi partai dengan serius.
Massa yang menyebut diri sebagai simpatisan Jeriko itu, rupanya masih mempersoalkan keputusan DPP yang menjadikan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat NTT menggantikan Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore. Sejak pagi, mereka sudah bergerombolan menuju lokasi kegiatan konsolidasi Partai Demokrat. Bahkan sehari sebelumnya, para masa aksi menggelat demontrasi di depan Mapolda NTT mendesak Kepolisian tidak mengeluarkan ijin terhadap kegiatan yang digelar Partai Demokrat NTT.***Laurens Leba Tukan