KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Semangat yang didengungkan oleh Ketua Umum DPP Golkar, Airlanga Hartato bahwa Golkar harus solid dan terkonsolidasi hingga ke pelosok desa untuk bisa memenangkan pemilu di tahun 2024. Pesan itu terus diredupsi secara baik oleh semua kader Golkar di seluruh Indonesia bahwa Parta Golkar jika solid terkonsolidasi maka harus menjunjung tinggi senioritas, juga terus menghormati dan menghargai kader-kadernya.
“Sebagai junior, saya menyampaikan hormat kepada Bang Akbar sebagai salah satu Ketua Umum yang mampu membawa keluar partai Golkar dari kemelut pasca reformasi dan tampil sebagai pemenang pemilu. Ini prestasi sejarah yang kami akan ingat sepanjang hayat kami sebagai kader Golkar. Tetapi, jika ingin memenangi Pemilu 2024, Golkar harus mendukung, dan siap mendorong kader-kader terbaik Golkar. Jangan lagi kemudian kita mendukung kader-kader dari partai lain yang pada akhirnya kita tidak lagi menjadi pemenang,” sebut Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi NTT, Sokan Teibang ketika berdialog dengan Dr. Akbar Tandjung dalam acara Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik Golkar Institute di Hotel Sahid T-More Kupang, Rabu (8/12/2021). Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Dr. Imanuel Blegur turut hadir. Dua tokoh ini merupakan mantan kader Golkar yang kini bergabung dengan Partai NasDem.
Bekas Sekretaris HMI Cabang Kupang ini mengatakan, apapun hasil yang bakal diperoleh dalam setiap hajatan politik, kader Golkar harus diberikan kesempatan utama untuk didukung. “Kalau mendukung kader dari partai lain, jangankan jadi pemenang, jadi penikmat kemenangan saja kita tidak bisa rasakan sama sekali,” ujar Sokan Teibang disambut meriah para kader Golkar lain.
Menurut dia, apapun alasanya pada pemilu 2024, partai Golkar harus mendukung Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi calon Presiden, juga untuk Pilgub NTT, Pilwalikota, dan Pilkada di kabupaten se NTT. “Bagi saya, bahwa biarlah kemenangan itu menjadi kemenangan kader dan kekalahan itu adalah kekalahan kader,” katanya.
Sebelumnya, Akbar Tandjung dalam paparan materinya yang berjudul Sejarah, Nilai-Nilai dan Organisasi Partai Golkar yang diberikan pada Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik Golkar Institute mengatakan, kehaidrianya dalam forum tersebut untuk mengingatkan kepada milenial NTT bahwa Partai Golkar merupakan partai politik yang memiliki sejarah panjang dalam sejarah pemilu di Indonesia sejak 1971 hingga Pemilu 2019 (11 kali pemilu).
“Ke depan, khususnya menyongsong Pemilu 2024, prestasi elektoral Partai Golkar harus tetap terus dipertahankan, bahkan dinaikkan, melalui langkah-langkah yang strategis dan tepat, dengan harapan menghasilkan kenaikan perolehan suara dan kursi. Syukur-syukur Partai Golkar kembali menjadi pemenang sebagaimana dicapai 20 tahun yang lalu pada tahun 2004,” sebut Akbar Tandjung.
Ketua Dewan Kehormatan DPP partai Golkar ini mengatakan, untuk menyambut kemenangan partai Golkar, ia telah menyiapkan konsep tertulis dengan judul “Partai Golkar Menyongsong Pemilu 2024” yang memuat langkah-langkah yang perlu dilakukan Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu 2024. “Pada waktunya, tulisan tersebut akan saya berikan kepada saudara-saudara semua, dengan harapan agar Partai Golkar kembali menjadi pemenang sebagaimana pernah dicapai 20 tahun yang lalu,” ujarnya.
Ia menambahkan, langkah-langkah strategis yang termuat dalam tulisan tersebut juga telah diperkuat oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, dalam bentuk sambutan tertulis yang menganjurkan kepada seluruh kader Partai Golkar di segenap tingkatan dari tingkat pusat, provinsi, labupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan agar menjadi pedoman dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Saya yakin saudara-saudariku para peserta Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik ini termasuk akan menjadi pelaku-pelaku yang aktif dalam mengemban tugas organisasi menyukseskan misi Partai Golkar menghadapi Pemilu 2024, dengan tujuan memenangkan kembali Partai Golkar,” tegasnya.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengakui, sentuhan tangan dingin Dr. Akbar Tandjung, membuatnya menjadi politisi yang kini dipercayakan menjadi Gubernur NTT. Bahkan, Gubernur Laiskodat mengaku, jika bukan Akbar Tandjung ia tak akan menjadi anggota DPR RI.
“Karena Bang saya bisa menikmati berpolitik di Jakarta. Kalau bukan Bang Akbar, saya tidak pernah menjadi DPR karena demonya cukup besar untuk tidak menempatkan saya. Tetapi Bang Akbar menempatkan saya di kursi yang pasti akan menjadi anggota DPR,” sebut Gubernur Laiskodat ketika diberikan kesempatan berbicara dalam Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik Golkar Institute di Hotel Sahid T-More Kupang, Rabu (8/12/2021).***Laurens Leba Tukan