LEMBATA,SELATANINDONESIA.COM – Banjir lahar dingin kembali melanda Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (13/11/2021) siang. Akibatnya, akses jalan utama yang menghubungkan tiga desa di kecamatan Ile Ape dan satu desa di Ile Ape Timur putus.
Akses jalan di empat desa yang terputus itu yakni desa Tanjung Batu, Amakaka dan Napasabok di kecamatan Ile Ape dan Jontona di Ile Ape Timur. Pantauan media, banjir lahar dingin terjadi sekitar pukul 11.15 Wita pasca hujan deras mengguyur dua kecamatan tersebut.
Laporan salah satu warga desa Napasabok bahwa banjir lahar dingin terjadi akibat hujan deras yang terjadi di puncak gunung api Ile Lewotolok. “Hujan lebat di gunung sejak tadi malam sampai tadi pagi,” kata Goris Nimanuho, warga desa Napasabok kepada media, Jumat (13/11/2021).
Menurut Goris, saat ini akses jalan dari dan ke beberapa desa di Ile Ape dan Ile Ape Timur dan bahkan ke Kota Lewoleba pun menjadi terhambat. Ia meminta pemerintah harus ambil tindakan serius untuk membangun jembatan darurat dalam waktu dekat, agar warga dua kecamatan itu tidak terisolasi. “Sekarang warga sedang kerja untuk angkat batu supaya kendaraan yang lewat bisa aman,” terangnya.
Akibat banjir lahar dingin ini pun membuat sebagian warga panik dan takut, bahkan ada yang nekat mengungsi.
Kepala desa Amakaka terpilih, Ambo Langobelen meminta agar Pemda Lembata harus membangun jembatan untuk mempermudah akses transportasi. Ambo bahkan meminta supaya dalam waktu dekat ini, jembatan darurat tersebut segera dibangun. Pasalnya, jalan itu merupakan satu-satunya akses penghubung untuk semua desa di Ile Ape dan Ile Ape Timur. “Itu satu-satunya jalan utama, jadi kalau seperti ini maka mau tidak mau harus ada jembatan,” ujar Ambo kepada SelatanIndonesia.com, Sabtu (13/11/2021).
Ambo berharap pemerintah daerah melalui dinas teknis seperti PUPR dan BPBD bisa segera bertindak mencari jalan keluar, sebab potensi banjir lahar dingin dan faktor ikutan lainnya pun dipastikan masih bisa terjadi.
Sekretaris Camat Ile Ape Timur, Frans Bedara membenarkan hal itu. Dia menjelaskan, ada beberapa akses jalan terputus. “Iya benar, salah satunya di desa Jontona, kecamatan Ile Ape Timur,” kata Frans ketika dikonfirmasi.
Frans menyebut, banjir lahar dingin itu menyebabkan akses jalan di desa Jontona terputus dan mengakibatkan puluhan mobil terjebak saat hendak lewat. “Tidak bisa lewat, ada sekitar 18 mobil terjebak,” katanya.
Saat ini sebagian besar warga desa Jontona sedang menimbun jalan yang terputus itu. Mereka berupaya agar akses transportasi dan mobilisasi barang atau orang bisa kembali lancar. “Kami lagi bakti (timbun jalan akibat banjir),” tandasnya.
Peristiwa banjir lahar dingin ini tidak menimbulkan korban jiwa, yang ada hanya terputusnya akses transportasi atau jalan. Pantauan media, ada tiga ruas jalan utama yang harus dibangun jembatan darurat, yakni di Tanjung Batu, Amakaka, Napasabok dan Jontona.
Hingga berita ini diturunkan, media sudah berupaya mengkonfirmasi Kalak BPBD, dan Kadis PUPR Lembata tapi nomor handphone kedua pejabat teras Lembata ini tidak aktif.*)Tedy Bungamuda
Editor: Laurens Leba Tukan