KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Salah satu pegiat UMKM NTT dengan mengandalkan bahan dasar kelor, Frans Tio Keban memberikan apresiasi yang tinggi kepada manajemen PLN NTT. Pasalnya menurut owner Mossa Caffe dan Gallery ini, PLN NTT sangat peduli dan memberikan perhatian dan mendukung penuh pengembangan kelor di NTT.
“Terimaksih untuk PLN NTT yang sudah memberikan perhatian sangat serius untuk pengembangan dan pengelolaan kelor di NTT,” sebut ASN pada Dinas PUPR NTT ini kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (3/10/2021) usai mengikuti kegiatan Ekspedisi Mutiara Hijau NTT 2021 sejak 27 September-3 Oktober 2021.
Kegiatan yang didukung penuh oleh CSR PLN Peduli itu dilakukan berkat kerja sama melalui Program PMT Stunting Dekranasda NTT, Tim Kaboax. Ekspedisi itu dilakukan untuk edisi daratan Timor yang berlangsung di lima Kabupaten dan Kota diantaranya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, dan Malaka. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dapur Kelor Indonesia dan para keloris senior.
Disebutkan Frans Tio Keban, pada hari Jumat 1 Oktober 2021, tim mengunjungi sentra industri Kelorin di Desa Inbate Kabupaten TTU yang berbatasan dengan Enklave Oekusi, RDTL. “Di Inbate, tim mengunjungi sentra industri kelor bernama Kelorin yang telah memiliki kebun kelor, memproduksi teh dan tepung kelor bersama kelompok tani,” sebutnya.
Tim dari Dapur Kelor Indonesia dan para Keloris melakukan pendampingan berupa sosialisasi manfaat dan potensi kelor kepada warga di perbatasan. “Penekanan pada cara pengolahan berbasis kualitas, penggunaan peralatan bantuan pemerintah, kemasan produk, proses perijinan dan mendukung program pendampingan makanan tambahan PMT di desa Inbate untuk penanganan stunting dan gizi buruk,” katanya.
Kesempatan itu pula, PLN bersama Dapur Kelor Indonesia melakukan Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Tani dan UMKM di 12 Desa di 5 Kabupaten daratan Timor yang menggunakan bahan dasar kelor.
PLN Unit Induk wilayah NTT melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berkomitmen untuk membudidayakan kelor dengan melakukan Pelatihan dan Pendampingan Ekspedisi Mutiara Hijau oleh Dapur Kelor dan Keloris Senior NTT. Selain untuk mengetahui potensi kelor yang ada, Tim Expedisi Mutiara Hijau ini juga melakukan sosialisasi serta pendampingan bagaimana mengolah tanaman kelor dengan baik dan benar sehingga dapat terjaga nutrisinya untuk menjadi asupan nutrisi harian masyarakat NTT.
General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap kelor sebagai tanaman khas NTT. “Program ini juga merupakan tindak lanjut dari Program Kelor, Mutiara Hijau dari NTT yang sudah terlaksana di tahun 2020. Kami harapkan dengan adanya kegiatan Expedisi ini dapat meningkatkan kompetensi petani kelor yang ada di Pulau Timor,” katanya.
Founder Dapur Kelor, Kiki Krisnadi menjelaskan hasil dari Expedisi Mutiara Hijau ini diharapkan dapat menyajikan data berdasarkan by name by sddress and by capacity secara benar dan faktual, bukan data formalitas saja. “Para Keloris Senior ini mendampingi Dapur Kelor dan PLN Peduli untuk membantu percepatan Program Unggulan Pemerintah ini dapat segera terwujud,” ujar Kiki.
Disebutkan, program yang dibawa untuk melakukan expedisi ini adalah, Moringa as Food atau kelor sebagai makanan, kelor sebagai pupuk organik, penerapan standar budidaya penanaman kelor serta sosialisasi pencegahan stunting dan gizi buruk di desa. “Program ini dijalankan untuk mendukung penuh NTT sebagai Provinsi Kelor,” katanya.
Di Kabupaten Kupang, lokasi yang dikunjungi adalah desa Noelbaki yang melibatkan masyarakat sekitar dan Mahasiswa yang sedang KKN di desa tersebut. Lokasi yang kedua adalah di Desa Oni, UPT Translok dan Desa Tuapakas Kabupaten Timor Tengah Selatan, Desa Haliklaran Kabupaten Malaka, Desa Inbate Kabupaten Timor Tengah Utara, serta Kecamatan Alak Kota Kupang.
Acara ekspedisi semakin seru karena menggandeng KABOAX (Grup komedi asal NTT) untuk memberikan kesan yang berbeda dan menghibur masyarakat serta dapat menyampaikan pesan dengan cara berbeda. Kaboax sangat mendukung kegiatan Expedisi ini. Bahkan, Kaboax berterimakasih atas kesempatan ini, paling penting saat ini Kaboax, PLN Peduli dan Dapur Kelor memiliki satu visi yang sama, yaitu memperkenalkan potensi NTT khususnyak kelor. “Kami akan membantu dalam publikasi untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang manfaat kelor,” ujar Christro “Ence”.
Sebelumnya, Program Kelor, Mutiara Hijau dari NTT yang diinisiasi PLN UIW NTT mendapatkan penghargaan Platinum dalam ajang Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2021 yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD) pada tanggal 17 September 2021 di Hotel JS Luwansa, Jakarta.***Laurens Leba Tukan