KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT yang dipimpin Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dan Ny. Maria Fransisca Djogo berkolanborasi dengan Dapur Kelor Indonesia meluncurkan sebuah brand bernama Haydrink. Pruduk ini merupakan franchise atau warlaba berbasis Kelor pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Brand ini mengusung konsep Minuman Kelor dengan berbagai cita rasa yang sangat cocok dengan kalangan milenial saat ini. Peluncuran Haydrink ini telah melalui beberapa proses sejak awal inisiasi hingga saat ini. Tim Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia bersama-sama melakukan penjaringan peserta, dan pelatihan serta berkolaborasi dengan Bank BRI, Grab dan pelatihan untuk meracik minuman Haydrink.
Peserta yang mengikuti Program Haydrink ini adalah kaum milenial di Kota Kupang. Untuk mengikuti progam ini, peserta hanya perlu melampirkan KTP, foto lokasi penjualan beserta beberapa persyaratan untuk pembukaan tabungan di Bank BRI serta pembayaran dengan menggunakan aplikasi pembayaran non tunai. Program ini juga berkolaborasi dengan Jasa Transportasi Online Grab yang memiliki fitur GrabFood sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pemesanan produk dari mana saja.
Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, tujuan dari program Haydrink ini adalah untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berwirausaha. “Selain itu program ini juga adalah pengembangan Kelor NTT yang menurut penelitian merupaka Kelor terbaik nomor 2 di dunia setelah Kelor dari Kepulauan Canary di Spanyol. Kelor yang merupakan makanan super atau super food memiliki kandungan gizi dan vitamin yang sangat bagus bagi tubuh terutama di saat pandemi seperti sekarang, dimana tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radikal bebas dan penyakit,” sebut Julie Laiskodat dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Kamis (23/9/2021).
Dijelaskan, Booth Haydrink tersebar di beberapa titik dalam wilayah Kota Kupang dan tidak menutup kemugkinan akan dikembangkan di daerah lain di NTT. Untuk saat ini, kata dia, Haydrink di Kota Kupang akan dijadikan sebagai Pilot Project untuk selanjutnya dapat dikembangkan di seluruh wilayah NTT yang bakal diluncurkan secara resmi besok, Jumat (24/9/2021).
“NTT memiliki potensi kelor yang berlimpah serta sudah ada beberapa daerah yang menyatakan berminat untuk mengembangkan program serupa seperti di wilayah Belu dan Malaka. Dekranasda Provinsi NTT sebagai mitra Pemerintah Provinsi NTT, kita mendukung penuh Program Bapak Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk mengembangkan Kelor NTT sebagai salah satu komoditi unggulan dari NTT demi mewujudkan NTT bangkit, NTT sejahtera,” sebutnya.
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi NasDem ini mengatakan, NTT dengan 3026 desa memiliki potensi kelor yang luar biasa dan akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat jika dikembangkan dengan baik. ***Laurens Leba Tukan