Golkar NTT Diminta Berjuang Wujudkan Digitalisasi di Sektor Pelayanan Publik

149
Dosen Informatika Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Dwi Prasetyo

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Para kader Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) baik yang ada di eksekutif maupun di lembaga legsilatif diminta untuk memperjuangkan pola atau konsep kebijakan digitalisasi pelayanan publik.

Pasalnya, dengan digitalisasi maka konsep efektivitas terhadap pelayanan publik dapat tercapai. “Pemerintah harus mencari sebuah model baru, atau cara baru untuk mendapatkan solusi dari setiap masalah yang dihadapi dengan inovasi- inovasi yaitu e-government sebagai langkah untuk mencapai efektivitas pelayanan publik dan kebijakan terkait pelayanan publik digital sehingga mendapatkan roadmap sebagai guideline dalam penyelenggaraan digitalisasi,” sebut Dosen Informatika Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Dwi Prasetyo ketika tampil sebagai salah satu pembicara dalam dialog bersama DPD I Partai Golkar NTT dan seluruh kader Golkar se NTT secara virtual, Jumat (17/9/2021) malam.

Dialog dengan tema, Pentingnya Digitalisasi Dalam Berbagai Sektor Publik dan Bagaimana Implementasinya itu diselenggarakan DPD I Partai Golkar NTT sebagai upaya menyukseskan salah satu dari delapan program strategis DPD I Golkar NTT yaitu Digitalisasi Organisasi.

Dwi Prasetyo mengatakan, pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Upaya digitalisasi di sektor publik wajib dilakukan di era 4.0 seperti saat ini. Dengan upaya digitalisasi pelayanan publik mempermuda akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang sangat cepat, efektif, efisien dan akurat, juga dapat mempermudah pemerintah untuk memiliki data base yang lebih akurat,” sebutnya.

Menurut Dwi Prasetyo, upaya digitalisasi tidak terlepas dari daya teknologi informasi yang meliputi Informasi, Aplikasi, infrastruktur dan SDM. “Oleh karena itu kendala kita adalah SDM dan Infrastruktur, kepada pemerintah untuk segera membenahi kendala yang ada sehingga upaya digitalisasi pelayanan publik bisa tercapai,” ujarnya.

Nara sumber lainnya dalam diskusi itu adalah Christina Rihi dari Dinas Kominfo Kota Kupang. Menurutnya, data terkait pengguna internet di Indonesia dan NTT saat ini terus bertambah. “Indonesia saat ini menduduki posisi ke-4 pengguna internet se-Asia. Dan saat ini Indonesia sementara menyiapkan satu data Indonesia dengan tata kelola yang sistematis dan tujuannya adalah menciptakan data yang berkualitas, muda diakses dan juga sebagai acuan untuk pemerintah pusat maupun daerah. NTT mendapat keuntungan karena salah satu tempat pembangunan kantor satu data akan dibangun di NTT,” ujar Ina Rihi.

Menurutnya, terkait dengan pelayanan publik, layanan yang dikelola secara digital berjalan secara efektif dan efisien. “Salah yang trend saat ini adalah pemanfaatan media sosial sebagai media informasi, pengaduan, dan seterusnya. Dan hal ini juga sudah ditekankan oleh Pemerintah Pusat secara berulang kali,” sebut Rihi.

Ketua DPD Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika membuka diskusi tersebut mengatakan, kegiatan diskusi merupakan salah satu dari program strategis yang digagas Partai Golkar. “Serial malam ini merupakan program digitalisasi organisasi, namun kegiatannya diperluas untuk umum karena kami baru saja membahas pengembangan sektor UMKM dan salah satu poin krusialnya adalah pentingnya digitalisasi dalam pengembangan UMKM di NTT, selain itu kita juga ingin mendorong agar semua program Partai Golkar berjalan efektif dan efisien, cepat dengan pola digital” ujar Laka Lena yang kini Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap