Dukung Transformasi Green dengan Hutan Energi, PLN Teken MoU bersama Undana

142
General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko dan Rektor Undana Kupang, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D usai menandatangani MoU di kantor PLN NTT, Rabu (7/7/2021)

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang terkait Pelaksanaan Program Transformasi Green melalui Pengembangan Hutan Energi untuk Pemenuhan Bahan Baku Cofiring PLTU di kantor PLN UIW NTT.


General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko mengapresiasi komitmen Undana melalui MoU tersebut. “PLN mempunyai 4 program transformasi, Green adalah salah satunya dan diwujudkan hari ini bersama Universitas Nusa Cendana. Terima kasih kepada Rektor dan civitas akademik Undana yang turut berperan dalam program ini. Kegiatan ini bukan saja melibatkan PLN dan Undana tapi juga memberdayakan masyarakat untuk pengelolaan Hutan Energi yang mana hasilnya digunakan sebagai bahan baku Cofiring PLTU Bolok. Selain PLTU Bolok, akan beroperasi PLTU Panaf yang masih dalam tahap pembangunan sehingga kebutuhan Biomass akan bertambah sebagai subtitusi batu bara,” sebut Agustinus, Rabu (7/7/2021).

Disebutkan Agustinus, berdasarkan MoU itu, pemanfaatan hasil hutan energi untuk kebutuhan bahan baku cofiring PLTU di Lingkungan kerja dan adanya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan energi menuju kesejahteraan melalui budaya tanam pohon sebagai bahan baku biomassa, pemberdayaan UMKM dan BUMDES untuk penyediaan stok biomassa, dan sinergi tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Rektor Undana Kupang, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D yang hadir bersama jajarannya mengatakan, salah satu indikator kinerja utama pihaknya adalah lingkungan. “Yang harus saya pertanggungjawabkan setiap akhir tahun di hadapan pak Menteri yaitu menghasilkan satu produk inovasi dari kegiatan penelitian dan pendampingan. Nah, tahun kemaren kami menghasilkan produk inovasi tapi tidak cukup didukung dengan dokumen-dokumen pendukung lain yang sebenarnya mudah kita penuhi. Tahun ini saya bersykur, kita dapat tanda tangan sehingga akhir tahun saya sudah bisa sampaikan ke Menteri bahwa saya telah memenuhi salah satu indikator yaitu menghasilkan produk inovasi, buktinya kita tandatangan hari ini,” sebut Prof. Benu.

Ia memberikan apresiasi kepada PLN dan juga GM yang telahmenginisiasi kerjasama itu. “Sudah saya informasikan kepada Gubernur bersama pemerintah Provinsi NTT bahwa kita telah siapkan lahan 3000 hektar untuk hutan energi bagi suksesnya program cofiring. Inilah pentingnya kerjasama ini, baik untuk PLN, untuk Undana dan juga ekonomi masyarakat,” katanya.

Program Transformasi PLN telah diluncurkan April 2020 lalu guna meningkatkan kapasitas pembangkit energi terbarukan dan bauran energi 23% yang diimplementasikan di seluruh unit PLN. PLN NTT, melalui Program Cofiring PLTU Bolok dengan konsep Hutan Energi dan pada bulan September tahun 2020. Juga, telah berhasil uji coba cofiring 5 persen biomass yang berasal dari Woodchips (cacahan kayu) untuk mendorong penggunaan EBT untuk menyediakan listrik yang ramah lingkungan di area PLTU Bolok dengan kapasitas 33 MW membutuhkan bahan baku batu bara sebesar 700 ton per hari.

Kesempatan tersebut juga turut hadir Manager PLN UPK Timor, Aris Kurniawan yang ikut melakukan penandatanganan PKS penyediaan bahan baku Cofiring antara PLN UPK Timor sebagai Unit Pelaksana yang mengelola PLTU Bolok dengan Undana. Dimana dalam kesepakatan tersebut Undana menyediakan 2860 ton Biomass untuk tahap awal dari bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2021.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap