KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Cantik, anggun dan cerdas adalah kesan pertama yang diperoleh ketika bertatap wajah dan berdiskusi dengannya. Rupanya, wanita cantik yang menjadi pusat perhatian ketika momentum pelantikan Pengurus DPW Partai NasDem NTT, Jumat (7/5/2021) itu adalah dr. Debby Veronika Abineno.
Dokter jebolan Universitas Padjadjaran pada bulan September 2006 dengan IPK 3,27 itu mengaku jatuh cinta dengan semangat restorasi yang diusung Partai NasDem. “Yang membuat saya tertarik masuk Partai NasDem adalah sesederhana tetapi se-powerfulnya semangat perubahan yang disusung partai NasDem, dengan melanjutkan kegiatan di partai politik sama juga dengan melanjutkan jiwa perjuangan demokrasi yang saya anut dari kecil. Figur papa sayalah yang mengajarkan saya untuk tidak pernah takut berubah kearah lebih baik, apapun tantangan yang dihadapi. Dan saya menemukan wadah berpolitik yang sesuai, dimana visi dan misi partai NasDem sejalan dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tercinta,” sebut buah hati dari Alm. Anderson Abineno ini.
Berbekal 14 tahun pengalamannya dalam aspek Perencanaan dan Riset Pemasaran, Manajemen Proyek, serta Manajemen Rumah Sakit, juga pengalaman yang cukup dalam perawatan dan penatalaksanaan pasien, pengembangan kebijakan dan prosedur Rumah Sakit, dr. Debby optimis akan bisa menjalankan tugas sebagai kader NasDem.
Ia dipercayakan menjadi Wakil Ketua Bidang Kesehatan Partai NasDem NTT dan dilantik bersama sejumlah Pengurus DPW Partai NasDem lainnya oleh Ketua DPP Partai NasDem, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat.
Disebutkan dr. Debby, dengan memiliki keterampilan analisis yang kuat, kemampuan berpikir strategis yang berorientasi pada perubahan, serta dapat bekerja cepat dan efektif dibawah pengawasan minimal, dapat mengatasi ambiguitas dan situasi tidak terduga, menjadikannya pribadi yang tangguh.
Maka tidak heran, sejak September 2018, dr. Debby menjadi satu-satunya Medical Research yang mewakili wilayah Asia Tenggara yang direkrut oleh Prescient Health Care Group, perusahaan konsultan biofarmatik dunia yang berbasis di Inggris, dengan komunikasi kerja via Upwork maupun teleconference.
Kepada SelatanIndonesia.com yang menemuinya usai pelantikan, dr. Debby mengisahkan, sambil mengerjakan tugas sebagai Medical Research, ia tetap mengikuti panggilan hatinya untuk turun melayani ke pedalaman pulau Timor, tempat lahirnya. Ia menjadi dokter PTT di Puskesmas Lelogama, Amfoang Selatan. Ada prestasi yang diukirnya di wilayah yang termasuk sangat terpencil itu, dalam 2 bulan masa pengabdian dan sebagai Ketua Akreditas Puskesmas, ia berhasil mengantarkan Puskesmas Lelogama meraih predikat Madya dari Kemenkes RI pada bulan Januari 2020.
Tidak hanya itu, dr. Debby juga menjadi member Indonesia Hypnosis Centre, member World Society Anti-Aging Medicine, serta sering turun menjadi relawan bencana, termasuk relawan bencana saat tsunami Aceh tahun 2004, saat erupsi gunung Merapi di tahun 2008, dan terakhir saat bencana badai siklon tropis Seroja yang menghantam NTT awal April 2021 silam.
Diam-diam, rupanya dr. Debby sangat mengidolakan teknokrat terkenal B. J. Habibie. “Bapak B. J. Habibie adalah tokoh idola saya dari kecil hingga kini, sebagai putra Indonesia yang mengharumkan nama Bangsa dan Negara di kancah dunia yang berhasil menerapkan konsep ciptaannya di bidang penerbangan. Beliau tetap diakui dunia sekalipun sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI. Kerendahan hati beliau, terus menerus berkarya dan mengembangkan diri tanpa berusaha membuktikan ke semua orang, serta memperlakukan siapapun dengan etika yang baik, itulah yang menaruhkan namanya di hati saya sebagai panutan,” sebut dr. Debby.
Sebagai Wakil Ketua Bidang Kesehatan di NasDem, ia bakal terus mengikuti langkah pemerintah juga BKKBN sebagai koordinator dalam pemutakhiran data stunting. “Ini sangat penting karena menjadi dasar strategi dukungan pencegahan dan penanganan stunting hingga tingkat desa/kelurahan yang sedang disusun dalam program kerja bagian Kesehatan Nasdem Propinsi NTT,” sebutnya.
Selain itu, untuk masalah stunting maupun gizi buruk, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan program Pokja Stunting NTT agar bisa turut mendukung program Pemerintah Daerah Propinsi NTT untuk percepatan penurunan angka stunting di tahun 2021. “Fokus utama antara lain pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan bayi lahir prematur yang disebabkan oleh anemia pada ibu hamil juga ibu hamil dengan usia dibawah 20 tahun,” katanya.
Dr. Debby juga mengatakan, Bidang Kesehatan DPW NasDem NTT akan terus terlibat dalam proses edukasi terus menerus tentang kesehatan reproduksi, termasuk mempersiapkan remaja usia menikah dalam menghadapi kehamilan dan proses monitoring sebagai bagian pemenuhan janin dan bayi, juga tentang pentingnya menjaga jarak kehamilan dan kelahiran.
“Koordinasi dengan pihak sekolah untuk edukasi remaja perempuan tentang kesehatan reproduksi juga akan menjadi agenda program Kesehatan NasDem Propinsi NTT kedepannya,” pungkas dia.***Laurens Leba Tukan
