KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Jelang pelaksanaan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang, Tim Covid-19 GMIT Klasis Kota Kupang menggelar pemeriksaan Covid-19 bagi para Presbiter dengan metode GeNose. Persidangan itu direncanakan akan dilakukan di GMIT Kotabaru dan GMIT Sion Oepura.
Ketua Tim Covid-19 GMIT Klasis Kota Kupang, Robert Fanggidae kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (16/4/2021) mengatakan, hari ini pemeriksaan Covid-19 dengan menggunakan GeNose-19 di GMIT Sion Oepura. “Di GMIT Sion Oepura, dari pagi hingga malam ini, sudah 5 orang yang terdeteksi postif Covid-19. Sedangkan sejak pagi sampai dengan siang di GMIT Kotabaru terdeteksi 2 orang yang positif Covid-19,” sebut Boby Fanggidae, sapaan akrab Robert Fanggidae.
Disebutkan Boby Fanggidae, saat ini sudah ada teknologi yang menolong pemeriksaan Covid-19, sehingga diharapkan para pemimpin umat dan jemaat untuk berhikmat dengan inisiatif melakukan strategi testing untuk memutus mata rantai dan mencegah hal fatal penularan pandemi Covid-19. “Sistem ini harus dibangun untuk meminimalisir resiko penularan,” ujar Boby.
Boby Fanggidae mengharapkan, sebelum kegiatan di gereja seperti ibadah, rapat-rapat, atau latihan paduan suara dan sebagainya yang mengumpulkan jemaat agar terlebih dahulu diperiksa dengan metode GeNose.
Ia juga menyampaikan terimaksih kepada KMK Kota Kupang Pdt. Jacky Adam, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT dr. Meserasi Ataupah dan dr. Debby Abineno.
Salah satu majelis yang terpapar Covid-19 mengisahkan pengalamannya ketika terpapar. Disebutkan, ia terpapar dan terinfeksi Covid-19 pada 24 Desember 2020. “Tanggal 27 Desember saya masih jalankan tugas pelayanan majelis karena belum ada gejala, dan tanggal 30 Desember saya masih ikut perjamuan karena hanya baru rasa sedikit meriang. Belum tau kala sudah tertular dan bisa menularkan,” sebutnya.
Ia mengaku bersyukur kepada Tuhan lantaran semua rekan majelis yang sama-sama bertugas tidak ada satupunyang tertular. “Saya sampai sekarang masih rasa ngeri kalau diingat kembali karena kawan majelis banyak yang sudah lansia, bisa saja tanpa disengaa menularkan ke salah satu dari mereka. Kalau pemeriksaan dengan GeNose maka semua resiko bisa dihindarkan,” katanya.***Laurens Leba Tukan