Sebulan Lamanya Jenazah Kornelis Tampani Ada dalam Sumur

1429
Proses evakuasi jenasah Kornelis Tampani,di Desa Nule, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS, Sabtu (16/1/2021). Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

SOE,SELATANINDONESIA.COM – Kornelis Tampani, warga Desa Nule, Kecamatan Amanuban Barat yang menghilang sejak 18 Desember 2020, akhirnya berhasil ditemukan di dasar sumur dengan kedalam mencapai 13 meter, pada Sabtu (16/1/2021) dengan kondisi tubuh korban sudah tidak utuh lagi.

Diki Tefa, salah satu warga yang masuk ke dalam sumur guna melakukan evakuasi terhadap jenazah korban menceritakan, proses pencarian jenazah korban dimulai sejak pukul 09.00 WITA.

Jenazah korban baru ditemukan sekitar pukul 12.00 WITA. Karena daging pada tubuh korban sudah banyak yang termakan belatung, saat dievakuasi, beberapa bagian tubuh korban terlepas.  “Jenazah korban tertimbun lumpur bercampur sampah. Sempitnya diameter sumur menjadi salah satu kendala dalam proses evakuasi tubuh korban,” ucap Diki.

Usai dievakuasi, jenazah korban lalu divisum oleh tim medis dari Puskesmas Nule.

Anak korban, Rince Tampani menceritakan, korban keluar dari rumah pada tanggal 18 Desember usai memetik daun pepaya di kebun. Saat keluar dari rumah, korban tidak memberitahukan kemana korban akan pergi. Karena tak kunjung pulang hingga malam hari, keesokan harinya, pihak keluarga mulai mencari keberadaan korban namun tidak menemukan titik terang keberadaan korban. “Bapa hilang dari tanggal 18 Desember, kami sudah coba cari tapi tidak ketemu,” kisahnya.

Rince mengaku, dirinya sempat bermimpi mendengar suara ayahnya yang meminta pertolongan. Mimpi itu memberikan keyakinan pada dirinya jika sang ayah masih berada di sekitar Desa Nule. “Saya sempat mimpi dengar bapa minta tolong. Saya yakin bapa masih di sekitar Nule,” ujarnya.

Karena tak kunjung menemukan korban, Rince lalu melaporkan hal tersebut kepada pemerintah desa. Dari hasil penelusuran pemerintah desa, diketahui korban sempat diminta pertolongan untuk membersihkan sumur milik Eda Selan.

“Kami dapat informasi kalau bapa sempat diminta untuk membersihkan sumur milik Eda Selan pada 18 Desember lalu. Saat dicek, ternyata benar jenazah bapak berada dalam sumur,” sebutnya.

Sebagai anak  ia merasa legah karena akhirnya jenazah sang ayah bisa ditemukan. Dia berterima kasih kepada warga dan pihak keamanan sudah berhasil mengeluarkan jenazah korban dari dalam sumur.

Rince menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian karena diduga kuat, saat sang ayah terjatuh ke dalam sumur, Eda Selan mengetahui peristiwa tersebut namun enggan menolong korban.

Eda justru membuang sampah dalam sumur tersebut walaupun sudah mengetahui di dalam ada korban. “Untuk proses hukum kita serahkan kepada pihak kepolisian. Saya legah karen jenazah bapak sudah bisa dikuburkan. Besok baru kita makamkan jenazah bapak,” pungkasnya.

Sebelumnya, tim Basarnas Kupang sempat melakukan pencarian terhadap jenazah korban di dalam sumur milik Eda Selan tersebut pada Rabu (13/1/2021) namun tidak menemukan jenazah korban. Tim Basarnas hanya menemukan sampah di dasar sumur dan memutuskan menghentikan pencarian.*)Paul Papa Resi

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap