Kampung Adat Ratenggaro SBD jadi Pilihan Asidewi Gelar Live In 12.12

517
Kampung Adat Ratenggaro, Desa Maliti Bondoate, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Jumat (11/12/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Live In 12.12 Soft Launching Special Guest di Kampung Adat Ratenggaro, Desa Maliti Bondoate, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Sabtu 12 Desember 2020.

Ketua DPD Asidewi Provinsi NTT, Maryanto Kore Mega di Kampung Adat Ratenggaro menjelaskan, momentum itu dikemas untuk melounching Portal On Line Desa Wisata untuk 12 Desa Wisata seluruh Indonesia dan diikuti secara virtual oleh 12 negara. “Acara ini akan diisi dengan perfoma live yang diisi masyarakat adat, dan juga atraksi berkuda oleh masyarakat adat Ratenggaro,” sebut Yanto, di Ratenggaro, Jumat (11/12/2020)

Acara spektakuler itu bakal dihadiri oleh sejumlah selebriti papan atas diantaranya Ibnu Jamil, Gita Virga, Marsha Hamrah, dan vloger/youtuber Rony Arwani serta dipandu oleh host Putri Indonesia Provinsi Bengkulu 2019 Offie Dwi Natalia.

Yanto yang didampingi Ketua Asidewi Kabupaten Sumba Barat Daya, Afrianus Hezron Mawo, ST kegiatan itu dihadiri delegasi dari berbagai provinsi dan kabupaten, kota di Indonesia termasuk Gubernur Bengkulu Dr. drh. H. Rohidin Mersah, M.M.A.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Wayan Darmawa menjelaskan, NTT yang merupakan provinsi kepulauan sehingga lounching desa wisata ini bagi NTT akan sangat menguntungkan. “Apalagi kita di NTT memiliki 500an lebih desa wisata degan destinasi wisata 1.374 destinasi, dimana selama ini belum banyak dikenal wisatawan, sehingga dengan lounching ini kita berharap ada proses percepatan digitial di desa-desa wisata,” sebut Wayang.

Selain itu, dengan menempatkan desa sebagai basis promosi maka sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi NTT dalam pembangunan pariwisata berbasis masyarakat desa. “Kalau kita bisa mendorong desa sebagai basis kemajuan pariwisata daerah dan nasional artinya keterlibatan dan partisipasi masyarakat untuk mendukung pembangunan pariwisata akan lebih cepat karena destinasi wisata ada di desa,” ujar Wayan.

Mantan Kepala Bappeda NTT ini menambahkan, pariswsata digitan yang dibangun di desa maka akan memberikan keuntungan pada aspek lain karena disamping mempromosikan desa wisata, tentu pariwisata bisa mendorong pengembangan sektor lain. “Dia akan mendukung rantai pasok bergerak seirama dengan perkembangan pariwsata di daerah sehingga pertanian, peternakan, dan ekonomi kreatif serta sektor jasa lainnya dapat berkembangsehingga akan tumbuh sebuah ekosistim pariwisata di desa-desa yang pada akhirnya akan menjadi kekuatan kunci peningkatan basis ekonomi desa yang bisa menekan angka kemiskinan,” sebutnya.

Ia menambahkan, dipilihnya kampung adat Ratenggaro sebagai lokasi kolaborasi launching Live In 12.12 sebagai sebuah kolaborasi yang melibatkan Kementrian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Desa, Daetah Tertinggal dan Trasmigarsi, Asidewi Pusat juga beberapa provinsi dan Kabupten di Indoensia tentu menandakan bahwa pariwisata di NTT secara statistic sebagi provinsi dengan destinasi kelas dunia terbia.

“Denga penempatan lokasi ini memperkuat posisi NTT menjadi masa depan pariwisata Indonesia, dan ini akan meyakinkan kita bagaimana kebijakan yang sudah diletakan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT diharaakn menjadi bagian penting untuk kita dorong bersama pemerintah Kabupaten dan Kota se NTT, termasuk masyarakatnya,” pungkas Wayan.***Laurens Leba Tukan

 

 

Center Align Buttons in Bootstrap