Wagub Nae Soi Pantau Kesiapan Tiga Destinasi Unggulan di Mabar

200
Wagub NTT, Josef A. Nae Soi didampingi Kadis Pariwisata Wayan Darmawan dan Kadis Perhubungan Isyak Nuka ketika meninjau Pulau Padar, Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (3/11/2020). Foto: Frans Tiran/Hms

LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi meninjau langsung tiga destinasi unggulan di Kabupaten Manggarai Barat, yaitu Pulau Padar, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca.

Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti pelaksanaan Rapat Koordinasi Simulasi Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata yang dilaksanakan sehari sebelumnya di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat.

Wagub Nae Soi dalam kunjungan itu untuk melihat secara langsung beberapa titik yang akan menjadi pusat kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat, yang akan dilakukan pada 12 November 2020 mendatang.

Mantan anggota DPR RI dua periode ini meminta dinas terkait untuk menyiapkan berbagai fasilitas pendukung seperti ketersediaan rambu-rambu, mercusuar dan jalur evakuasi harus segera dirampungkan sebelum tanggal 10 November 2020.

“Semua rambu harus secepatnya siap, dan rambu-rambu tersebut harus disajikan atau ditulis dalam berbagai bahasa internasional, yaitu selain Bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Jerman, Rusia, Spanyol, Prancis dan Arab,” sebut Wagub Nae Soi di Manggarai Barat, Selasa (3/11/2020).

Disebutkan Wagub, semua persiapan itu menjadi tanggung jawab bersama antara BNPB, BASARNAS, BMKG, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.

Wagub Nae Soi juga melakukan kunjungan langsung ke lokasi proyek pengembangan jalan raya di sepanjang ruas jalan Gorontalo menuju Kampung Nggoer, Dusun Laik, Desa Golo Mori yang terletak pada bagian Selatan Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Kawas yang akan dikembangkan tersebut berjarak 30 kilometer dari arah Labuan Bajo.

Ia sempat menemukan 15 kilometer ruas jalan tersebut masih dalam keadaan rusak parah. “Ruas jalan yang rusak ini, termasuk keseluruhan jalan yang akan dilintasi oleh para tamu termasuk para kepala negara sebagai peserta KTT G. 20, harus segera diperbaiki dan diperlebar, dalam rangka mendukung Pengembangan Kawasan Tana Mori sebagai Kawasan Unggulan Pusat Pariwisata Baru di Labuan Bajo, menjadi Kawasan Super Premium, dan di Pusat Kawasan Ekonomi Baru tersebut rencananya akan dibangun beberapa hotel berbintang sebagai akomodasi yang representatif bagi para tamu terhomat dari berbagai negara,” sebut Wagub Nae Soi.

Politisi senior Partai Golkar ini Kembali menegaskan kepada Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 3 Nusa Tenggara Timur (Mabar, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada Gako, Yanuar Dwi Putera, untuk segera memulai pelaksanaan proyek pengembangan ruas jalan tersebut sebagai penunjang suksesnya agenda kegiatan bertaraf internasional pada tahun 2023.

“Dengan hadirnya kawasan tersebut akan memberi dampak ekonomis bagi masyarakat lokal sehingga saya ingatkan, waktu yang tersisa hanya tinggal setahun lebih efektif untuk proses penyelesaiannya menjelang pertemuan tingkat dunia 2023 nanti. Oleh sebab itu Kawasan Tana Mori ini harus secepatnya  diubah dan didandani sebagai Bali II di Indonesia,” ujar Wagub Nae Soi.

Dikatakannya, Provinsi NTT selama ini sudah sangat  mendapat perhatian dan dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Pusat untuk merealisasikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super premium di Indonesia, sehingga untuk seluruh masyrakat NTT harus meresponsnya dengan kerja keras.

Dalam kunjungan itu, Wagub Nae Soi didampingi oleh Kadis Perhubungan Provinsi NTT Isyak Nuka, Kadis Pariwisata Wayan Darmawan, dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Thomas Bangke serta rombongan dari Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 3 Nusa Tenggara Timur.*)FTiran/Hms

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap