NTT Bakal Jadi Pemasok EBT Terbesar di Indonesia

214
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika berbicara dalam kegiatan Penanaman 2000 Pohon yang diprakarsai oleh PLN Cabang NTT bekerjasama dengan Undana Kupang, di Desa Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (27/10/2020). Foto: SamBabys/Hms

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Hasil riset yang dilakukan Bank Dunia belum lama ini menunjukan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan satu-satunya Provinsi di Republik Indonesia yang selain memiliki iradiasi panas matahari tertinggi, juga memiliki kecepatan angin yang sangat konstan di sepanjang pantai di NTT.

“Ini rizet yang mengatakan demikian, sehingga kedepan NTT akan menyumbangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sangat berlimpah untuk Republik ini,” sebut Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika berbicara dalam kegiatan Penanaman 2000 Pohon yang diprakarsai oleh PLN Cabang Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Undana Kupang, di Desa Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (27/10/2020).

Dikatakan Gubernur Laiskodat, sekarang tidak ada pilihan lain bagi semua orang untuk segera melupakan energi fosil. “Mulailah kita berpikir tentang Energi Baru Terbarukan. Bahkan saat ini perusahaan – perusahaan besar di dunia menamakan diri mereka Renuble Energi Hundred Persen. Artinya bahwa apapun yang diproduksi oleh perusahaan manapun di dunia ini yang tidak menggunakan Blue Energi, maka sudah pasti ditolak. Hal ini mengharuskan kita untuk segera menggunakan Energi Baru Terbarukan,” ujarnya.

Gubernur Laiskodat menyebutkan, oleh Presiden Jokowi telah mencanangkan dan memaksakan untuk Energi Baru Terbarukan pada tahun 2024 harus menyentuh angka 23%. Dan, secara Nasional saat ini PLN ada di angka 10 – 11%. Itu artinya masih kurang sekitar 12%, dan untuk mencapai itu dibutuhkan kerja ekstra.

“Oleh karena itu, sebagai Gubernur saya pastikan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi lompatan ekonomi di Provinsi ini akan mencapai 2000 bahkan 3000 kali lipat berkat Energi Baru Terbarukan yang akan disumbangkan buat Negara ini, baik dari energi matahari, angin maupun bio masanya,” ujar Gubernur Laiskodat.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menanam pohon di Desa Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (27/10/2020). Foto: SamBabys/Hms

Ia memberikan apresiasi kepada PLN Cabang NTT dan Undana Kupang yang telah berpikir maju bukan saja untuk mengisi kekosongan energi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun ekonomi mereka dalam mendukung energi di Provinsi ini, yang merupakan energi masa depan Nusa Tenggara Timur.

Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof. Fredrik L. Benu, mengatakan penanaman 2000 anakan pohon Lamtoro dan Kaliandra ini berada di lahan seluas 5 hektar. Selanjutnya tanaman ini akan diolah menjadi Pembangkit Listrik di NTT.

General Manejer PT PLN Cabang NTT, Agustinus Djatmiko mengatakan, momentum penanaman pohon itu bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke 75.

Dikatakan Agustinus, meski NTT tidak memiliki batu bara, tetapi Renueble Energinya sangat luar biasa. “Sedangkan untuk energi matahari menjadi energi listrik, daerah lain hanya maksimal menyala 4 jam, tetapi di Provinsi NTT bisa menyala sampai 9 jam,” katanya.

Agustinus juga mangatakan, untuk kebutuhan cacahan pohon Kaliandra dan Lamtoro, setiap harinya PLN membutuhkan 30 ton cacahan dari kedua pohon ini.*)SamBabys/Hms

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap