56 tahun…..sebagai suatu pribadi, merupakan suatu angka yang menuju tua, produktivitas mulai berkurang, namun kaya pengalaman hidup, dan penuh pertimbangan dalam mengambil sikap dan keputusan. Itu sebagian kecil kekayaan suatu angka yang makin menua.
Hampir semua masyarakat tahu dan kenal dengan Partai Golkar, partai berlambang pohon beringin yang pada beberapa hari ke depan menuju ulang tahun yang ke-56. Selain sebagai pelopor, pioner, secara pribadi saya lebih respek dengan eksistensinya sebagai partai besar di Indonesia.
Hal ini tentu tidak terlepas dari tujuan besar, misi dan visi Partai Golkar untuk tetap menjadi partai politik yang tidak semata – mata untuk memperoleh jabatan publik melalui pemilihan umum. Sekalipun tidak dapat di pungkiri bahwa Partai Golkar terus muncul sebagai partai politik dalam setiap pemilu di negara tercinta ini. Bahkan Partai Golkar merupakan partai dominan dan besar terutama semasa Orde Baru dan pasca reformasi.
Mengutip dari Bp. Akbar Tanjung : “Kalau Golkar tidak mau menjadi partai politik, pasti tidak akan survive, tidak bisa ikut dalam dinamika politik yang terjadi di negara Indonesia”. Dan tidak dapat dipungkiri partai Golkar menorehkan prestasi pada pemenangan pemilu pemilihan Presiden dan legislatif; mampu membangun Partai Golkar di daerah-daerah pada keberagaman masyarakat Indonesia.
Lalu bagaimana Partai Golkar NTT menarik simpati dari masyarakat? Partai Golkar berlandaskan pada kerangka berpikir yang sistematis dengan mengedepankan dasar Pancasila, UUD 1945 dan Undang – Undang tentang Parpol untuk mengimplementasikan peningkatan kesadaran masyarakat dan kemandirian masyarakat.
Saat ini bisa dikatakan masyarakat NTT adalah masyarakat informatif. Masyarakat yang ‘need’ informasi untuk mengubah kualitas hidup, prospek untuk perubahan sosial dan ekonomi yang bergantung pada peningkatan informasi dan pemanfaatannya.
Salah satu kecenderungan penerapan teknologi komunikasi (saluran media), termasuk medsos merupakan cara masyarakat kekinian mengetahui yang yang sedang berlangsung/terjadi, begitu pula dengan banyak program canangan dari Partai Golkar, masyarakat akan cepat up to date melalui trend jejaring sosial.
Sebagai panutan publik, Partai Golkar haruslah mampu memperbanyak kegiatan kemasyarakatan dan meminimalisir persepsi negatif yang tidak perlu. Kemampuan menyerap aspirasi, melakukan pendampingan dan kaderisasi pendidikan politik; meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban kader-kader muda serta mampu membentuk kemandirian dan kedewasaan kader – kadernya untuk membangun karakter bangsa yang bermartabat.
Nyatanya sebagai mitra dari pemerintah, andil DPD Golkar NTT cukup besar. Sudah pasti issue kemanusiaan akan menjadi target utamanya di propinsi paling timur Indonesia ini. Mari kita cermati program untuk khayalak yang sudah pasti tercover oleh hampir partai dominan di Indonesia.
Saya percaya DPD Partai Golkar NTT peka akan kemajemukan permasalahan yang belum tuntas hingga saat ini, seperti : penanganan balita gizi buruk, pengentasan angka stunting dan pendampingan pola makan gizi berimbang, mengadakan pelatihan penanganan gizi buruk, bahkan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita serta penyuluhan pada posyandu, pemberdayaan perempuan, pengentasan kemiskinan, human trafficking. Bukan hal baru juga untuk DPD Partai Golkar berbagi sukacita di panti asuhan maupun panti jompo bahkan di Lembaga Pemasyarakatan.
Menyimak media, peran nyata DPD Golkar NTT di masa pandemi tidak perlu dipungkiri, melihat kerentanan terhadap kesehatan yang dapat membahayakan masyarakat NTT, DPD Golkar membagikan masker, antiseptik/desinfektan dan hand sanitizer serta bilik desinfektan untuk 22 kabupaten/kota untuk gugus tugas dan puskemas sebagai garda terdepan masalah kesehatan masyarakat. Pemberian itu dengan harapan dapat menjadi daya dorong bagi banyak pihak dalam upaya membangkitkan semangat makin empati terhadap masalah kesehatan yang cukup krusial Covid-19. (melalui perwakilan : Bp. Frans Sarong – sumber berita Pos Kupang 14/4/2020).
Jika di masa pandemi Covid-19 saat ini, negara Indonesia di bawah pimpinan Bapak Presiden Jokowi habis-habisan untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat dengan berbagai bansos baik untuk masyarakat umum maupun pelaku usaha khususnya UMKM/IKM, satu hal yang perlu menjadi perhatian DPD Golkar NTT adalah tidak sedikit karyawan swasta yang dirumahkan, ada baiknya di inventarisasi untuk dapat kemudian dicarikan solusinya.
Selanjutnya bukan tugas yang mudah untuk petinggi DPD Golkar untuk mewujudkan amanah marwah masyarat NTT. Karena menjadi wakil rakyat bukan pekerjaan mudah dan sekedar slogan. Semoga niat baik beliau-beliau dan support seluruh kader dan simpatisan DPD Golkar NTT berhasil mewujudkan harapan masyarakat NTT dan kader Partai Golkar secara internal. Partai Golkar dibawah kepemimpinan beliau dapat memberikan ruang yang sama untuk dipromosikan dalam jabatan publik.
Terimakasih partai Golkar. Melalui pemikiran, analisa terbatas penulis berkesimpulan : tidak selamanya politik itu berkaitan dengan pesta demokrasi tetapi telah turun tangan menaruh empati dan simpati utk masyarakat semakin membaik. Menjadilah yang terdepan untuk masalah kemanusiaan terutama untuk masyarakat NTT. Diharapkan lebih responsif di masa pandemi Covid-19 saat ini yang tidak kita tahu kapan semuanya kembali betul-betul normal, tetapi Partai Golkar janganlah berhenti berkreasi, ayo ciptakan dinamika, melakukan pencapaian, menjaga stabilitas politik, menjadi mesin politik yang disegani partai lainnya, sekalipun dibatasi dan terbatas karena dampak Covid-19. Teruslah berkarya berkesinambungan dalam dinamika masyarakat informatif di NTT khususnya.
Menjadi ‘PR” untuk para pemangku jabatan di Partai Golkar saat ini ikut ambil bagian mempersiapkan generasi milenial menyongsong pembangunan Indonesia Emas di tahun 2045 nanti. Karena generasi millenials bagian dari masyarakat informasi yang akan menjadi agen perubahan (Agent of Change) yang bercirikan pada pemikirannya yang kreatif inovatif dan nantinya berperan mendorong terjadinya transformasi perubahan yang lebih baik. MARI KITA SATU MENGISI SEJARAH INDONESIA.**)