Wagub Apresiasi IAKN Kupang yang Tampung Mahasiswa Papua

786
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi ketika menerima audiensi Wakil Ketua Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Zeth Snae bersama rombongan di ruang kerjanya, Kamis (3/9/2020). Foto: Aven

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi memberikan apresiasi kepada Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang yang telah bersedia menampung 40 orang calon mahasiswa asal Papua untuk mengenyam pendidikan di lembaga tersebut.

Ia berharap, para mahasiswa tersebut bisa betah tinggal dan belajar di NTT. Bahkan, Wagub Nae Soi mengetaan, akan mengkomunikasikan secepatnya dengan pemerintah pusat terkait berbagai  kendala administrasi dan persoalan lainnya terkait  keberlangsungan pendidikan para calon mahasiswa tersebut.

“Tentang akomodasi dan konsumsi bagi mereka sebelum dana dari pemerintah pusat cair, kita akan carikan jalan keluar yang terbaik secara bersama. Kita harapkan  paling lambat November, segala kendala  tentang hal ini dapat diatasi oleh pemerintah pusat. Intinya kita menerima mereka dengan lapang hati sebagai saudara. Berharap  mereka  betah dan merasakan NTT sebagai rumah yang nyaman buat mereka untuk belajar dan menimba ilmu,” sebut Wagub Nae Soi ketika menerima audiensi Wakil Ketua  Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Zeth Snae bersama rombongan di ruang kerjanya, Kamis (3/9/2020).

Wagub Nae Soi mengharapkan, IAKN  terus berperan aktif dalam mengembangkan toleransi di NTT. “Ciri khas dari NTT adalah Nusa Terindah Toleransi. Walaupun mayoritas masyarakat  Kristen, namun sikap saling menghargai perbedaan sangat dijunjung tinggi. Dalam berbagai kesempatan, saya bersama Gubernur selalu menyampaikan salam-salam kebhinekaan dari berbagai agama untuk terus menumbuhkan semangat ini. Kita tahu Indonesia masih sering digerogoti oleh krisis kebhinekaan. Saya minta IAKN dapat berperan aktif menumbuhkan semangat keberagaman ini,” jelasnya.

Menurut Wagub, IAKN harus mampu menjadi pionir untuk aplikasikan ajaran Kristiani dalam kehidupan setiap hari. Mampu mengubah mindset para mahasiswa sehingga dapat menjadi manusia yang terlibat aktif dalam memberantas kemiskinan, ketertinggalan dan korupsi.

“Kita kenal prinsip Ora et Labora (Berdoa dan Bekerja). Iman kristiani mengajarkan agar kita tidak hanya tahu berdoa tapi juga harus bekerja keras sehingga kita berhasil dan keluar dari kemiskinan. Saya harapkan sebagai lembaga berciri kristiani, IAKN juga mengembangkan semangat ini dalam pendampingan dan pendidikan bagi para mahasiswa. Saya bersama Gubernur punya komitmen besar untuk rubah NTT. Dulu kita jadi salah satu Provinsi terkorup, tapi sekarang kita masuk dalam 5 provinsi terbaik dalam pengentasan korupsi di Indonesia,” ujar politisi senior partai Golkar itu.

Wakil Rektor IAKN Kupang, Zeth Snae menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Provinsi NTT dalam proses perubahan lembaga tersebut dari Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN)  Kupang  jadi IAKN Kupang pada awal tahun 2020. Yang  dilantik oleh Menteri Agama baru Rektor IAKN, sementara perangkat lainnya masih menggunakan nomenklatur STAKN.

“Pada bulan Oktober nanti, Menteri Agama akan datang dan meresmikan IAKN Kupang. Sekaligus akan melantik wakil rektor dan jajarannya,” jelas Zeth.

Zeth mengatakan, 40 mahasiswa asal Papua yang diterima di IAKN Kupang merupakan bagian dari program pemerintah pusat Aku Cinta Papua (AKC). Mereka akan menempuh pendidikan di Kupang selama 4 sampai dengan 5 tahun. Mereka itu mendapat beasiswa penuh dari pemerintah pusat.

“Hari ini pak Rektor menjemput dan menerima mereka secara resmi. Kesulitannya, dana beasiswa yang dianggarkan pemerintah pusat  bagi mereka belum bisa dicairkan. Sementara kami tidak punya asrama. Kami sudah mendekati Kepala Kantor Kementerian Agama NTT untuk minta izin penggunaan asrama Haji untuk mereka selama sebulan ini sampai awal Oktober dan beliau setuju. Kita harapkan pada bulan Oktorber, dana dari pemerintah pusat segera cair untuk akomodasi dan konsumsi mereka. Kami percaya dengan bantuan pendekatan dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Pusat, akan ada jalan keluar terbaik dan secepatnya,” pungkas Zeth.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT, Doris Rihi, Wakil Ketua II IAKN Hemi D. Bara Pa, Kabag Akademik, Administrasi, Keuangan dan Umum (AAKU) IAKN Kupang, Wanser, Kasubag Umum, Deci S. Snae.*)HumasAven

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap