Ratu Wulla: Kawal Ketat Laboratorim Eptika yang Ciptakan Rapid Test

571
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla, ST ketika berbicara dalam Rapat Kerja antara Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan RI, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dan Direktur Utama PT. Biofarma, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020) malam. Foto: RolLuku for SI

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla,  ST mengajak seluruh pimpinan dan anggota Komisi IX DPR RI untuk terus mengawal proses produksi alat Rapid Test yang diciptakan oleh Laboratorium Hepatika Mataram, Nusa Tenggara Barat.

“Saya mengajak pimpinan dan seluruh anggota Komisi IX DPR RI untuk bersama-sama mengawal agar mengantisipasi jangan sampai terjadi sabotase dan tindakan-tindakan berbahaya lainnya yang membuat produksi Rapid Test itu macet dan tidak bisa memenuhi kebutuhan  masyarakat di daerah-daerah,” sebut Ratu Wulla dalam Rapat Kerja antara Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan RI, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dan Direktur Utama PT. Biofarma, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020) malam.

Rapat itu dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dan dihadiri Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad, Kemenristek (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Kepala Badan POM, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, dan Dirut PT. Biofarma, Honesty Basyir.

Dikatakn Ratu Wulla, bahan baku untuk pembuatan alat Rapid Test ini masih sebagian besar didatangkan dari luar negeri sehingga membutuhkan pengawasan yang ketat dalam pendistribusian bahan tersebut. “Kita mesti mengawasi dengan ketat sehingga tidak akan terjadi kendala, kalau tidak diantisipasi sedini mungkin maka bisa menghambat produksi alat rapid test,” ujarnya.

Ratu Wulla saat itu memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kemenristek RI khususnya Laboratorium Epetika Mataram, NTB yang sudah bisa menciptakan Rapid Test. Selain itu, raid test buatan anak bangsa itu dapat dibeli dengan harga murah yang sangat terjangau.

“Ini merupakan suatu karya anak bangsa yang perlu diapresiasi dan memang perlu untuk didukung sepenuhnya sehingga kita bisa menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia juga bisa dan mampu menciptakan rapid test,” ujar politisi perempuan dari Pulau Sumba ini.

Dikatakan, saat ini kebutuhan rapid test di daera-daerah masih sangat tinggi sehingga seluruh elemen bangsa patut membrikan dukungan penuh terhadap  Laboratorium Epetika Mataram agar mampu menciptakan rapid test dengan lancara untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah di Indonesia.

“Dengan kebutuhan yang besar dari daerah maka, prodkusi anak bangsa ini bisa dimanfaatkan maksimal, apalagi sesuai anjuran Bapak Presiden Jokowi bahwa kita wajib menggunakan produk dalam negeri,” katanya. **RolLuku

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap