Jelang Pilkada, Mantan Rektor Untrib Minta Elit Daerah Miliki ‘Sense Of Crisis’

1023
Dr. Fredrik Abia Kande, M.Pd

KALABAHI,SELATANINDONESIA.COM-Tebar pesona yang dilakukan sejumlah elite daerah di Kabupaten Alor dalam menarik simpati rakyat menuju Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) 2023 mendapat sorotan dari kalangan akademisi. Adalah mantan Rektor Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi, DR. Fredrik Abia Kande, M.Pd yang melayangkan peringatan. Dosen FKIP itu memperingatkan agar elit daerah memiliki ‘sense of criris’ atau kepekaan terhadap krisis pandemi Covid 19 yang dialami rakyat saat ini.

“Kami meminta kepada para elit daerah yang mempunyai niat untuk berkontestasi dalam musim Pilkada mendatang agar memiliki “sense of crisis” atau kepekaan terhadap krisis. Mengingat saat ini masyarakat sedang menghadapi krisis di mana ada pendemi Covid-19 yang memiliki multieffect atau berdampak luas terutama bidang ekonomi,” sebut Fredrik Kande melalui pesan Watsapp, Senin (29/06).

Untuk diketahui, Pilkada Alor baru akan berlangsung pada tahun 2023 mendatang, tetapi sejumlah elite daerah yang dikabarkan akan bertarung di hajatan politik paling bergengsi di Nusa Kenari ini terutama yang berasal dari kalangan birokrat secara intens menebar pesona kepada rakyat di seluruh penjuru Nusa Kenari.

Ada diantara para elite daerah ini justru nekat mengumpulkan masyarakat kemudian menyampaikan niat maju Pilkada yang dibungkus dalam tugas pokok dan fungsi di jabatan yang diemban saat ini.

Informasi yang dihimpun SelatanIndonesia.com menyebutkan, elite daerah dari kalangan birokrat yang dikabarkan siap bertarung di Pilkada Alor 2023 mendatang diantaranya, Albert Ouwpoly-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Yosep Malaikosa-Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Alor. Ada Hopni Bukang-Mantan Sekda Kabupaten Alor yang dikabarkan bakal turun gelanggang menuju Pilkada Alor.

Dari kalangan Non Birokrat, Merianus Kaat-pengusaha muda yang sedang melejit membangun usaha di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Alor boleh jadi satu-satunya Bakal Calon Bupati Alor yang mengumumkan niatnya secara terbuka kepada publik Nusa Kenari melalui Jumpa Pers dengan para pekerja media.

Dikatakan Fredik Kande, yang diperlukan di tengah pandemi seperti ini adalah pemahaman dan kesadaran bersama bahwa hari ini ada krisis sehingga yang utama adalah bagaimana menunjukkan kepedulian kepada masyarakat terdampak, khususnya kepada mereka yang kehilangan mata pencaharian dan penghasilan.

“Alor memang masih zona hijau penyebaran Covid-19 akan tetapi bukankah tetap menerapkan protokol Kesehatan,” kata Doktor Jebolan Universitas Negeri Jokjakarta ini setengah bertanya sembari menjelaskan, justru dengan memanfaatkan masa new normal live untuk kegiatan kumpul-kumpul semakin menunjukkan bahwa “sense of crisis” atau kepekaan terhadap krisis dari kalangan elite kita masih rendah.

Dari segi metafisika terang Kande, kita justru tidak mampu melihat apa opportunity dari Covid-19 untuk suatu proses recovery dalam kehidupan manusia. **)mw

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap