Gubernur VBL: NTT Bakal Kaya Dari Sektor Peternakan

507
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi ketika bertatap muka dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang NTT di ruang kerja Gubernur NTT,, Senin (08/06/2020). Foto: Sam Babys for SI

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM-Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) sangat optimis, bahwa di era kepemimpinannya,  NTT akan menjadi provinsi yang kaya dari sektor Peternakan.

“Salah satu mimpi besar saya adalah mengembalikan kejayaan NTT di sektor Peternakan. NTT harus memiliki sapi dengan kualitas yang baik, bahkan sampai ke kelas sapi wagiu. Dan untuk sampai ke tahap ini, perlu kolaborasi yang baik antar sektor. Pemerintah menyiapkan anggaran, Dinas melalui tenaga-tenaga ahlinya termasuk dokter hewan harus lebih aktif di lapangan. Buatkan penelitian dan riset sehingga mampu menciptakan inovasi baru yang membangun,” sebut Gubernur Laiskodat ketika bertatap muka dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang NTT di ruang kerjanya, Senin (08/06/2020).

Ia juga memengatakan, aspek yang perlu diperhatikan adalah vaksin untuk ternak, harus koordinasi juga dengan dinas pertanian untuk memanfaatkan batang jagung yang telah selesai dipanen untuk menghasilkan pakan ternak yang baik. “Hal ini sangat penting karena menyangkut asupan protein hewani bagi masyarakat NTT,” kata Gubernur.

Hal penting lainnya yang perlu diterapkan dalam sistem kerja adalah check list. “Setiap hari harus selalu mengontrol setiap pekerjaan kita. Masalahnya apa, kenapa sampai ada masalah, kendalanya apa, kemajuan sudah sampai tahap mana, harus selalu dicek setiap hari. Ini baru namanya kerja secara terstruktur dan terencana,” ujar Gubernur Laiskodat.

Mantan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem ini juga meminta pihak PDHI Cabang NTT untuk menghidupkan kembali Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) yang ada.

“Sebagai Gubernur saya mau agar seluruh Pusat Kesehatan Hewan yang tersebar di seluruh NTT agar dimanfaatkan kembali. Saat ini banyak jebolan dari Fakultas Kedokteran Hewan yang memilih berkarya di Provinsi lain. Jika Puskeswan ini dihidupkan kembali maka mereka akan diberdayakan. Sekali lagi saya katakan bahwa mimpi saya yang luar biasa ini harus juga didukung juga oleh Dokter Hewan yang hebat,” ujarnya.

Gubernur Laiskodat menyatakan dukungannya terhadap program yang dibuat oleh PDHI Cabang NTT. “Tingkatkan kualitas pelayanan, desain secara baik setiap program,  sehingga Pemerintah menyiapkan anggarannya. Kalau ada masalah yang berhubungan dengan Pemerintah Pusat, maka Pemerintah Provinsi akan berkoordinasi langsung, sehingga semuanya bisa berjalan baik,” katanya.

Ketua PDHI Cabang NTT, Dr.drh. Maxs U.E Sanam, M.Sc mengatakan, kehadiran Dokter Hewan di NTT ini bukan hanya sebatas menyuntik hewan, tetapi sebagai penjaga kestabilan hewan yang ada di Provinsi ini.

Dikatakan, saat ini NTT sangat rentan dengan penyakit menular hewan, sehingga sangat meresahkan masyarakat. Itu pasalnya, penguatan laboratorium sangat penting, sehingga setiap kasus yang terjadi tidak perlu lagi di kirim ke daerah lain untuk diteliti.

“Contoh kasusnya yakni penyakit Anthrax sampelnya harus dikirim ke Semarang, demikian juga penyakit Rabies sampelnya dikirim ke Bandung,” ini yang menjadi kendala selama ini di NTT.

Turut hadir pada kesempatan ini, Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, Staf Khusus Gubernur, Imanuel Blegur, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dhani Suhadi, dan juga beberapa pengurus PDHI Cabang NTT.*) sipers/Sam Babys

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap