Wawali: Pasien Positif Corona Diperkirakan sudah Berinteraksi dengan 60 Orang

41460
Wakil walikota Kupang dr. Hermanus Man ketika memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung sasando Kantor Gubernur NTT, Jumat (10/4/2020) malam. Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Di Kota Kupang sudah tercatat tiga kasus Covid-19 dengan rincian dua orang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan satu orang positif. Wakil Walikota Kupang dr. Hermanus Man menekankan, tiga orang tersebut bukan warga Kota Kupang. “Tiga kasus ini bukan warga Kota Kupang, dua PDP dan yang satu positif itu, mereka bukan warga Kota Kupang, ini perlu saya tegaskan agar tidak meresahkan warga Kota Kupang,” tegas dr. Herman Man dihadapan wartawan di Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Jumat (10/4/2020) malam.

Meski demikian, Herman Man mengatakan, dampak yang terjadi saat ini adalah yang postif ini sudah berinteraksi secara sosial dengan warga Kota Kupang. Itu pasalnya, salah satu tugas Pemkot adalah melakukan penelusuran. “Kami mengikuti jejak dia selama ada di Kota Kupang,” sebutnya.

Dikatakan Hermanus Man, dalam perkiraan Pemerintah Kota Kupang, berdasarkan informasi yang diunggah dalam video yang beredar, pasien positif Covid-19 itu diperkirakan telah berintarksi dengan 50-60 orang di Kota Kupang.

“Data saya sementara saat ini sekitar 50-60 orang yang sudah kontak langsung dan berinteraksi dengan dia. Ada 15 orang yang sudah ada nama dan alamatnya. Dan kita sudah punya data, bahkan ada satu yang sudah ke daerah lain di NTT, dan saya sudah kontak dengan bupatinya agar orang itu segera ditelusuri dan diambil tindakan medis,” ujar Herman Man.

Dikatakannya, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan terhadap lima orang yang sudah melakukan kontak langsung dengan pasien positif. “Saya baru dapat laporan bahwa malam ini ada lima orang yang diperiksa, tiga diantaranya atas kerelaan sendiri datang dan lapor bahwa sudah berinteraksi dengan pasien positif dan dua lainnya kita kontak untuk datang periksa,” sebutnya.

Wakil Walikota Kupang dua periode ini juga menyebutkan, Dinas Kesehatan Kota Kupang sudah menyiapkan tim survelens dari Dinas hingga ke Puskesmas yang terdiri dari para medis dan dokter yang berpengalaman untuk menelusuri jejak sosial dari pasien positif Covid-19. “Sejak kedatangannya di Kupang siapa yang jemput dia dari bandara, dia makan di mana, di rumah dia ketemu dengan siapa saja dan ini semacam kerja intelejen yang menyelidiki epidemologi, dari situ kita tahu bahwa dia sudah bertemu dengan siapa saja di mana dan kapan. Semuanya itu lalu kita siapkan satu mobil untuk mengangkut tim survelens dan tim rapid tes. Jadi semua kontak yang sudah berhubungan dengan yang positif, akan kita rapid tes,” jelas Herman Man.

Dikataknnya, Pemerintah Kota Kupang terus melibatkan aparat pemerintah mulai camat dan lurah agar tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.

Herman Man mengatakan, persoalan yang dihadapi Kota Kupang saat ini adalah sejak tanggal 22 Maret sampai 9 April, pihaknya sedang melacak interaksi sosial dari pasien positif corona itu dengan siapa saja, dimana dan kapan.

“Pada tanggal 22 Maret tiba di Kupang, sopir taksi mana yang dia pakai atau ada keluarga yang jemput, kita lacak, lalu dibawa kemana kalau ke rumah keluarga dan siapa saja yang dia jumpai, ada temannya, dimana rumahnya dan nomor HP, sampai tanggal 27 Maret dia tes di RS Yohanes, siapa petugas kesehatan yang memeriksa, siapa saja yang dia temui di Rumah Sakit, kita catat supaya kita tes. Lalu tanggal 28-5 April dia dimana dan kontak sosial dengan siapa dan buat apa saja, kita akan kejar,” jelasnya.

Bahkan dikatakan Herman Man, menurt data yang ada padanya, pasien positif Covid-19 ini pada tangal 30  atau 31 Maret merayakan hari ulang tahunnya. “Dengan siapa saja dia rayakan HUT, kita lacak, jejak digitalnya akan dengan muda ditelusuri. Sampai pada tangal 1 hingga 8 April dia dimana, dan proses pelacakannya sama hingga pada tanggal 9 April ada anggota TNI dan temannya dia belanja di toko, dia ke pantai Namosain dan makan di warung Pak Bos Oeba, semua kita kejar. Prisipnya semua yang kontak sosial dengan dia kita telusuri,” sebutnya.

Ia juga menjelsakan bahwa dalam upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi Cocid-19 pihaknya mendapat dukungan penuh dari Kepolisian dan TNI.

Herman Man menjelaskan, hingga saat ini Kota Kupang masih mengalami kendala rapid tes yang sangat terbatas sehingga perlu penambahan dari Pemerintah Provinsi NTT. “Kita hanya punya 40 dan kami butuh tambahan 100 lagi alat rapid tes, karena kita sudah mulai malam ini melakukan penelusuran dan tes,” katanya.

Ia menghimbau agar warga Kota Kupang yang merasa pernah berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 ini agar dengan sukarela datang melaporkan diri di Dinas Kesehatan Kota Kupang untuk dilakukan pemeriksaan.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap