KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dinilai punya semangat yang agresif dan mampu merangkul semua generasi dijajaran Golkar Provinsi NTT, DPD II Partai Golkar Kota Kupang menyatakan solid mendukung Emanuel Melkiades Lakalena untuk kembali memimpin DPD Golkar Provinsi NTT lima tahun mendatang.
Ketua DPD II Golkar Kota Kupang Drs. Jonas Salean, M.Si kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (28/2/2020) mengatakan, jajaran DPD II Golkar Kota Kupang telah menggelar rapat pleno dua pekan lalu untuk memberikan dukungan kepada Melky Lakalena. “Alasan kami mendukung Pak Melky karena beliau masih muda dan sangat agresif-progresif dan bisa merangkul semua generasi untuk barsatu menjadi kekuatan besar untuk menjadikan Golkar sebagai partai yang dicintai masyarakat,” ujar mantan Walikota Kupang ini.
Selain itu, Lakalena yang kini menjadi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menurut Jonas Salean menjadi nilai tambah bagi Golkar NTT karena posisi di DPR RI bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat NTT.
Jonas yang kini menjadi Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi NTT ini berharap agar dibawa kepemimpinan Melky Lakalena lima tahun mendatang, partai Golkar NTT dapat menambah perolehan kursi baik di DPRD Kabupaten dan Kota serta DPRD Provinsi NTT.
Untuk diketahui, DPD Partai Golkar Provinsi NTT bakal menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih pengurus baru. Sesuai jadwal, Musda tersebut bakal digelar pada tanggal 2-3 Maret 2020 di Kupang.
Diberitakan sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Muhammadya Kupang DR. Ahmad Atang menyebutkan, tanpa mengintervensi kepentingan politik Golkar, figur seperti Melky Lakalena masih dibutuhkan oleh Golkar NTT saat ini. Selama lima tahun, duet Melky dan Inhce Sayuna berhasil memimpin partai Golkar,” ujar Mad Atang.
Menurut Mad Atang, figur lain seperti Yosep Nai Soi, Jery Manafe, H. Muhammad Ansor dan H. Anwar Pua Geno merupakan kader potensial yang dimiliki Golkar NTT saat ini. Namun bagi Mad Atang, posisi Melky masih menguntungkan Golkar karena sebagai anggota DPR RI, Melky mampu membangun komunikasi politik lintas generasi dan lintas vertikal maupun horizontal. ***Laurens Leba Tukan